Jakarta–Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan sikap terkait harga pangan yang cenderung stabil, namun masih di atas harga acuan penjualan konsumen. Direktur INDEF, Enny Sri Hartati menilai upaya stabilisasi harga tersebut masih belum mampu memulihkan daya beli masyarakat.
“Memang ada stabilisasi pangan selama ramadhan, dan diklaim ialah stabilitas harga terbaik saat ramadhan. Namun bila dibandingkan, ternyata hasil evaluasi dari pusat informasi harga pangan strategis di bawah harga di lapangan,” jelas Enny di Kantor INDEF, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terhadap 160 pasar di Indonesia selama periode 9 September 2016 hingga 12 Juni 2017 menunjukkan, bahwa harga di pasar masih cenderung lebih tinggi dibandingkan harga acuan PIHPS. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More