Jakarta – Harga minyak mentah turun lebih dari USD 1 pada Senin, 23 Oktober 2023. Turunnya harga minyak merupakan dampak kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak, disebabkan karena upaya diplomatik yang semakin intensif dalam upaya untuk menahan konflik antara Israel dan kelompok Islam Hamas dari Palestina.
Melansir Reuters, Minyak Brent Berjangka turun 67 sen menjadi USD 91,49 per barel setelah kehilangan USD 1,08 menjadi USD 91,08 per barel. Sementara itu, Minyak West Texas Intermediate berjangka turun 82 sen menjadi USD 87,26 per barel, setelah turun USD 1,72 menjadi USD 87,03 per barel di awal sesi Senin.
Baca juga: PHE Optimis Produksi Minyak 1 juta Barel per Hari Tercapai, Ini Strateginya
Peristiwa ini sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir di tengah kekhawatiran potensi gangguan pasokan minyak mentah. Terlebih, jika perang Israel-Hamas berkembang menjadi konfrontasi yang lebih luas di Timur Tengah, yang merupakan wilayah pemasok minyak terbesar di dunia.
Kabar terakhir mengatakan kalau konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan lalu. Para pemimpin dari wilayah Arab dan sekitarnya, beserta menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo. Namun, mereka tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama.
“Ada sedikit kelegaan di pasar minyak karena Israel menunda rencana serangan darat ke Gaza utara untuk merundingkan pembebasan sandera, yang membuka peluang diplomasi,” kata Vandana Hari, pendiri perusahaan analisis pasar minyak, Vanda Insights.
“Pengepungan darat dipandang sebagai pemicu potensial perluasan konflik Israel-Hamas ke kawasan Timur Tengah, faktor di balik tingginya risiko minyak mentah selama 2 minggu terakhir,” kata Hari.
Baca juga: Susul China dan India, Pakistan Ikutan Beli Minyak Mentah ‘Murah’ Rusia
Sementara itu, analis di ANZ Research juga menyampaikan sentimen yang sama, dan berharap bahwa perang Israel-Hamas tidak akan menyebar ke seluruh Timur Tengah sehingga mengganggu pasokan minyak.
Sayangnya, perkembangan terakhir menyebut Israel membombardir Gaza dan sempat menyerang Lebanon dengan pesawatnya. Akibatnya, saham Asia melemah pada Senin ini. (*) Mohammad Adrianto Sukarso