Jakarta – Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Selasa, 18 Juli 2023, kembali mengalami penurunan dibanding yang diperdagangkan kemarin, (17/7).
Untuk emas Antam 24 karat dengan pecahan satu gram, hari ini dibanderol Rp1.072.000 atau turun Rp1.000 dibanding kemarin.
Pun demikian dengan harga buyback emas Antam hari ini mengalami penurunan Rp1.000 menjadi Rp945.000 per gram.
Sementara, jika dikalkulasikan antara harga beli dan buyback emas Antam, selilihnya Rp127.000.
Lalu, untuk emas Antam dengan pecahan terkecil 0,5 gram, hari ini dijual Rp586.000.
Selanjutnya, untuk ukuran 2 dan 3 gram emas Antam masing-masing dibanderol Rp2.084.000 dan Rp3.101.000.
Kemudian emas Antam dengan ukuran 5 gram diperdagangkan di level Rp5.135.000.
Sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017, pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%.
Artinya, jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, sebesar 0,45%, harus menyertakan nomor NPWP untuk transaksinya.
Baca juga: Jemaah Haji Pamer 180 Gram Emas Ternyata Imitasi, Begini Membedakan Emas Asli dan Palsu
Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Selasa (18/7/2023) dan belum termasuk pajak:
Harga emas 0,5 gram: Rp586.000
Harga emas 1 gram: Rp1.072.000
Harga emas 2 gram: Rp2.084.000
Harga emas 3 gram: Rp3.101.000
Harga emas 5 gram: Rp5.135.000
Harga emas 10 gram: Rp10.215.000
Harga emas 25 gram: Rp25.412.000
Harga emas 50 gram: Rp50.745.000
Harga emas 100 gram: Rp101.412.000
Harga emas 250 gram: Rp253.265.000
Harga emas 500 gram: Rp506.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp1.012.600.000
Keuntungan dan Kerugian Investasi Emas
Emas masih menjadi pilihan instrumen investasi masyarakat. Banyak memang kelebihan dari investasi emas, harganya cenderung stabil dan tak berpengaruh pada inflasi.
Namun, di balik keuntungan tersebut, investasi emas juga memiliki risiko kerugian. Lalu, apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan investasi emas?
Keutungan Investasi Emas
Kebal pengaruh inflasi
Ketika inflasi naik, mata uang hingga instumen investasi seperti saham dan obligasi hampir dipastikan turun.
Namun, tidak untuk emas. Nilai emas relatif stabil. Kalaupun ada penurunan, maka tidak akan terlalu besar.
Harga relatif stabil
Dalam kurun waktu 2000-2020, beberapa kali bursa saham mengalami pukulan telak akibat melemahnya kondisi ekonomi.
Analisis dari Federal Reserve Bank of Chichago menunjukkan bahwa harga emas cenderung meningkat saat kondisi ekonomi menurun.
Bisa dibilang, harga emas tidak selalu meningkat saat ekonomi terguncang. Tapi bila turun pun, tidak akan terlalu drastis.
Risiko rendah
Harga stabil dan kuat dari gonjangan inflasi, hal inilau yang membuat emas minim risiko kerugian. Artinya, emas adalah investasi berisiko relatif rendah.
Bagi para investor konvensional, memiliki emas adalah cara aman mengamankan aset dan mempertahankan harta likuid.
Mudah dicairkan
Kelebihan lainnya adalah emas dapat dengan mudah dijual atau digadaikan dan diubah menjadi uang. Kemudian diubah menjadi bentuk emas kembali.
Kerugian Investasi Emas
Tidak cocok untuk investasi jangka pendek
Investasi emas baru memberikan hasil signifikan setelah 5-10 tahun. Bagi Anda yang ingin berinvestasi jangka pendek, instrumen ini tidak tepat.
Dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun, selisih harga emas tidak lebih dari 5 persen. Tidak signifikan sebagai hasil investasi.
Tidak bisa menjadi passive income
Karena tidak efektif sebagai investasi jangka pendek, maka emas juga tidak bisa menjadi pendapatan pasif yang menjanjikan.
Lain halnya dengan properti yang dapat disewakan per bulan atau saham yang mendapat dividen per tahun.
Emas hanya akan menjadi pendapatan saat dijual saat harganya meningkat. Jika peningkatan harga tidak banyak, Anda tidak mendapat keuntungan yang besar pula.
Biaya transaksi jadi beban investor
Biaya transaksi juga menjadi pertimbangan sebelum berinvestasi emas. Biaya tersebut termasuk biaya penyimpanan, potongan harga saat penjualan emas, biaya pencetakan emas (saat ingin mencetak emas digital ke bentuk fisik).
Asal tahu saja, semua biaya ini adalah tanggungan investor, sehingga dapat mengurangi laba investasi. Belum lagi harga buyback emas yang lebih rendah dibandingkan harga belinya. (*)