Ilustrasi: Logam mulia emas. (Foto: istimewa)
Jakarta–Harga emas kembali melemah sebelum rilis laporan ketenagakerjaan nin agrikultur di terbitkan. Di satu sisi, dolar AS perlahan menampilkan sinyal menghimpun kekuatan terhadap mitra mata uangnya menjelang penerbitan laporan ketenagakerjaan non-agrikultur (Non-Farm Payroll/NFP) Amerika Serikat pada Jumat lalu, yang kemungkinan menjadi alasan melemahnya Emas sekitar US$20 satu hari sebelumnya.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM mengungkapkan, dirinya masih sulit mempercayai bahwa laporan NFP yang baik akan dapat meningkatkan optimisme Federal Reserve akan melanjutkan rencananya untuk kembali meningkatkan suku bunga AS.
Menurutnya, data ketenagakerjaan Jumat ini harus luar biasa kuat untuk dapat menimbulkan sedikit optimisme bahwa akan ada langkah dari Fed bulan depan.
Jameel meyakini bahwa trader akan terus memantau level harga Emas US$1.200 sebagai level penting dalam strategi trading.
“Yang intinya berarti bahwa Dollar harus luar biasa kuat untuk dapat menyebabkan Emas mencapai harga di bawah US$1.200 sebelum kita dapat membahas tentang pergerakan lebih lanjut di bulan Maret” ujarnya. (*)
Jakarta – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), emiten yang bergerak di jasa penunjang pertambangan… Read More
Jakarta – Ratusan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, antusias mengikuti acara Infobank Financial… Read More
Jakarta - Aplikasi mobile banking milik PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Muamalat DIN, mencatat pertumbuhan jumlah dan volume… Read More
Jakarta – Kepala Bagian Pemasaran BUMN Sektor Umum Askrindo Agus Tio menekankan pentingnya memiliki asuransi… Read More
Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga data… Read More
Jakarta – Financial Planner Rizki Marman Saputra memberikan sejumlah tips dan rekomendsi kepada generasi muda… Read More