Ilustrasi: Logam mulia emas. (Foto: istimewa)
Jakarta–Harga emas kembali melemah sebelum rilis laporan ketenagakerjaan nin agrikultur di terbitkan. Di satu sisi, dolar AS perlahan menampilkan sinyal menghimpun kekuatan terhadap mitra mata uangnya menjelang penerbitan laporan ketenagakerjaan non-agrikultur (Non-Farm Payroll/NFP) Amerika Serikat pada Jumat lalu, yang kemungkinan menjadi alasan melemahnya Emas sekitar US$20 satu hari sebelumnya.
Jameel Ahmad, Chief Market Analyst FXTM mengungkapkan, dirinya masih sulit mempercayai bahwa laporan NFP yang baik akan dapat meningkatkan optimisme Federal Reserve akan melanjutkan rencananya untuk kembali meningkatkan suku bunga AS.
Menurutnya, data ketenagakerjaan Jumat ini harus luar biasa kuat untuk dapat menimbulkan sedikit optimisme bahwa akan ada langkah dari Fed bulan depan.
Jameel meyakini bahwa trader akan terus memantau level harga Emas US$1.200 sebagai level penting dalam strategi trading.
“Yang intinya berarti bahwa Dollar harus luar biasa kuat untuk dapat menyebabkan Emas mencapai harga di bawah US$1.200 sebelum kita dapat membahas tentang pergerakan lebih lanjut di bulan Maret” ujarnya. (*)
Poin Penting Bank of Singapore masuk sebagai pemegang saham besar BACA dengan memborong 2,8 miliar… Read More
Poin Penting Penerimaan pajak digital capai Rp44,55 triliun hingga 30 November 2025, mencerminkan meningkatnya kontribusi… Read More
Oleh Setiawan Budi Utomo, Pemerhati Keuangan Syariah dan Kebijakan Publik PERTUMBUHAN aset keuangan syariah Indonesia… Read More
Poin Penting IHSG dibuka melemah 0,33 persen ke level 8.615,78 pada awal perdagangan 30 Desember… Read More
Poin Penting Harga emas Antam turun tajam: Emas batangan 24 karat pecahan 1 gram merosot… Read More
Poin Penting Rupiah menguat 0,15 persen ke level Rp16.762 per dolar AS pada awal perdagangan… Read More