Market Update

Harga Emas Anjlok Hampir 3 Persen Usai Trump Menang Pilpres AS

Jakarta – Harga emas merosot ke level terendah dalam tiga minggu pada Rabu, 6 November 2024, setelah banyak investor mengincar dolar AS pasca Donald Trump dari Partai Republik terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS) dalam Pilpres AS.

Para pelaku pasar juga menantikan keputusan suku bunga Federal Reserve pada Kamis, 7 November 2024, untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai siklus pelonggaran bank yang telah membantu reli emas hingga mencetak rekor tertinggi berturut-turut tahun ini.

Melansir Reuters, 7 November 2024, harga emas di pasar spot turun 2,8 persen menjadi USD2,667.19 per ons, pada 02.07 p.m ET (1907 GMT), setelah mencapai level terendah tiga minggu di level USD2,652.19. Logam ini berada di jalur untuk mencatat penurunan harian terbesarnya dalam lima bulan.

Baca juga: Reaksi Negatif Pasar Saham RI saat Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini Buktinya

Adapun kontrak berjangka emas AS ditutup turun 2,7 persen di USD2.676,30.

“Kemenangan presiden jelas ketika pasar telah memperkirakan hasil yang diperebutkan, penghapusan elemen risiko, perdagangan Trump termasuk penguatan dolar pagi ini dan kombinasi keduanya telah membuat harga emas lebih rendah,” kata analis StoneX, Rhona O’Connell.

Trump merebut kembali Gedung Putih dengan memperoleh lebih dari 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan, demikian proyeksi Edison Research.

Para Investor mengatakan kepresidenan Trump akan memperkuat dolar AS. Ini menyebabkan Federal Reserve berpeluang menunda siklus pelonggaran jika inflasi meningkat akibat perkiraan tarif baru.

Indeks dolar mencapai level tertinggi dalam empat bulan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Sedangkan risiko kenaikan inflasi dapat memperlambat laju penurunan suku bunga AS seiring diberlakukannya tarif.

“FOMC kemungkinan besar tetap akan memangkas suku bunga pada Kamis, namun pernyataan selanjutnya akan diamati secara cermat untuk tanda-tanda penghentian penurunan suku bunga,” kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank.

Baca juga: Bos BI Beberkan Dampak ‘Ngeri’ Jika Donald Trump Menang Pilpres AS  

Investor secara luas memperkirakan The Fed akan mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin setelah penurunan 50 bps pada September.

Komoditas mulai dari minyak, gas, hingga logam dan biji-bijian mengalami penurunan seiring penguatan dolar.

Sementara, harga perak spot turun 4,4 persen menjadi USD31,24 per ons. Sedangkan platinum turun 0,8 persen ke USD991,60 dan paladium melemah 3,4 persen di USD1.039,43. Ketiga logam ini mencapai level terendah dalam tiga minggu terakhir. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Kembali Pimpin ASBISINDO, Hery Gunardi Optimistis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Jakarta – Hery Gunardi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) periode… Read More

52 mins ago

Donald Trump Unggul Pilpres AS, IHSG Dibuka Melemah 0,11 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini,… Read More

2 hours ago

IHSG Diprediksi Melemah Dampak Kemenangan Trump di Pilpres AS

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

2 hours ago

Wahai Bankir! Aturan Hapus Tagih Kredit Macet Tak Menghilangkan Pasal “Karet” Kerugian Negara

Oleh: Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group KREDIT “mangkrak” atawa kredit macet usaha… Read More

2 hours ago

CIMB Niaga Dorong Optimalisasi Transaksi Mata Uang Lokal Antarnegara

Suasana saat acara customer gathering bertajuk “The New Way Local Currencies Transaction”, yang digelar di… Read More

12 hours ago

Bank Mandiri Pastikan Penghapusan Utang UMKM Tak Pengaruhi Kinerja Keuangan

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024… Read More

12 hours ago