Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras masih mengalami peningkatan. Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi menyebutkan harga beras eceran terjadi kenaikan sebesar 11,88 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2024, atau rata-rata menjadi Rp14.547 per kilogram (kg).
“Harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan juga mencakup di seluruh wilayah di Indonesia,” kata Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi, Senin, 1 Juli 2024.
Kemudian, harga beras di grosir mengalami kenaikan 10,87 persen yoy atau menjadi Rp13.434 per kg. Sedangkan, rata-rata harga beras di penggilingan naik 11,93 persen yoy atau sebesar Rp12.537 per kg.
Baca juga: Mendag Zulhas Beberkan Biang Kerok Harga Beras Masih Tinggi
Sementara itu, rata-rata harga GKP (gabah kering panen) di tingkat petani pada Juni 2024 sebesar Rp6.171 per kg atau naik 11,34 persen yoy.
Sedangkan, harga GKG (gabah kering giling) di tingkat petani Rp6.859 per kg atau naik 8,17 persen yoy.
Adapun, Badan Pangan Nasional (BAPENAS) resmi menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium sejak 5 Juni 2024 melalui Perbadan No.5/2024.
Baca juga: Indeks Harga Perdagangan Besar Juni 2024 Naik 0,03 Persen
Imam menyebutkan HET beras bervariasi di setiap wilayah, seperti Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi sebesar Rp12.500 per kg untuk beras medium dan Rp14.900 per kg untuk premium.
Selanjutnya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur sebesar Rp13.100 per kg untuk beras medium dan Rp15.400 per kg untuk premium.
Sementara, Maluku dan Papua sebesar Rp13.500 per kg untuk beras medium dan Rp15.800 per kg untuk premium. (*)
Editor: Galih Pratama