Jakarta–Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan harapan pemangkasan suku bunga acuan BI Rate makin menguat. Pasalnya, pelemahan dolar masih terlihat terhadap mayoritas kurs di Asia walaupun sudah berkurang tekanannya.
Rupiah yang sempat menguat tajam semenjak pembukaan Kamis (11/2) pagi akhirnya ditutup nyaris tidak berubah. Sementara imbal hasil SUN tenor 10 tahun terus turun hingga di bawah 8% seiring dengan penurunan imbal hasil global dan kepemilikan asing di SUN terus meningkat.
“Itu juga meningkatkan harapan pemangkasan BI rate pada pertemuan BI minggu depan,” kata Rangga dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 12 Februari 2016.
Rangga memproyeksikan dalam jangka menengah ruang penguatan Rupiah masih ada dengan fundamental perekonomian yang membaik. Dalam jangka pendek lemahnya dolar bisa mempertahankan sentimen positif untuk Rupiah.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan akan memutuskan besaran suku bunga acuan (BI Rate) dari kondisi inflasi dan kondisi global yaitu harga minyak mentah dunia yang masih berfluktuatif. Sebelumnya BI Rate telah turun 25 basis poin menjadi 7,25 persen pada 14 Januari lalu.
“Ruang penurunan BI Rate ada. Dan dalam press rilis terakhir kan, akan dilihat dari bulan ke bulan. Tergantung pada kondisi inflasi, kondisi global, termasuk juga harga minyak dunia,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, belum lama ini. (*) Ria Martati