Tidak bisa dibantah bahwa hidup multifinance itu dari bank. Nah, jika bank mulai selektif membiayai multifinance, tentu akan terjadi penyempitan likuiditas—atau mismatch bagi multifinance. Apalagi, bagi multifinance yang suka main akrobat dengan side streaming dan double pledge ke berbagai bank. Dalam situasi ekonomi yang tumbuh akrobatis tak akan ketahuan, tapi dalam situasi yang ketat seperti sekarang ini para akrobatik akan jatuh sendiri.
Soal NPL ini tidak hanya sektor riil, sektor keuangan yang selama ini menjadi tambang emas bagi perbankan pun kini mulai pudar. Pada akhirnya bank-bank akan selektif dalam memberi kucuran kredit ke multifinance. Dan, dari sinilah sistemik sektor multifinance terjadi.
Baca juga: Rahasia Bank yang Tak Rahasia Lagi
Tidak ada salahnya jika sekarang ini multifinance harus berkomunikasi dengan bank lebih intens, memberi perkembangan dengan benar. Jika tidak, bank-bank dalam hitungan detik sama-sama akan menghentikan pembiayaan ke sektor ini.
Jadi, sebenarnya bank-bank melakukan write off sekarang ini lebih banyak karena beban NPL sudah terlalu berat. Pesta kredit masa lalu sudah usai dan hari-hari ini bank-bank sedang cuci piring, dan bagi sektor yang tak bisa lepas dari kredit bank harus menyiapkan napas double, sementara bank-bank juga menyiapkan modal yang lebih besar.
Beban kredit bermasalah memang sudah begitu berat. Siapa yang lebih cepat bersih-bersih NPL akan lebih baik karena gelombang NPL ini belum akan berhenti pada tahun ini. (*)
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Majalah Infobank