News Update

Hadapi Volatilitas Global, Ini 3 Faktor Pendukung Pasar Finansial Indonesia

Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) telah melihat meningkatnya volatilitas pasar finansial global. Pasar saham Indonesia ikut terpengaruh, dengan turun 1,08% (YTD 16 April 2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pun ikut melemah -1,66% (YTD per 16 April 2018).

Volatilitas ini diperkirakan masih akan berlanjut karena kenaikan suku bunga acuan The Fed, kebijakan proteksionisme Amerika Serikat, dan kondisi geopolitik di Suriah. Namun, kinerja pasar finansial Indonesia diperkirakan masih akan positif hingga akhir tahun 2018.

Investor berpeluang mendapatkan potensi imbal hasil yang menarik dari volatilitas yang terjadi saat ini.  Beragam faktor dari dalam negeri turut mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, seperti peningkatan belanja pemerintah dan ekspansi subsidi yang menopang daya beli, serta pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist MAMI mengatakan, masyarakat investor tidak perlu panik dengan apa yang terjadi di pasar. Kenaikan suku bunga Amerika Serikat telah diantisipasi oleh pasar.

Lebih lanjut, Katarina menjelaskan bahwa ada beberapa faktor pendukung pasar finansial Indonesia, “Pertama, bank sentral di kawasan Asia secara umum tetap akan menjaga suku bunga rendah di tengah kenaikan Fed Rate.  Kebijakan suku bunga rendah tetap bisa dilakukan karena adanya stabilitas inflasi, sinkronisasi pertumbuhan global, dan prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.”

“Kedua, belajar dari pengalaman masa lalu, ketegangan dagang Amerika Serikat dan China kemungkinan besar tidak akan berkembang menjadi perang dagang. Lagipula secara keseluruhan, eksposur perdagangan kawasan Asia ke Amerika Serikat masih cukup terkendali” ujarnya.

Jika ketegangan meningkat, lanjut Katarina, terdapat potensi bahwa daya saing produk Indonesia akan meningkat dan memberikan keuntungan bagi Indonesia.

Ketiga, ketegangan geopolitik di Suriah yang kemungkinan meningkatkan kenaikan harga minyak, sebetulnya berpotensi meningkatkan PDB Indonesia. Dan keempat, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sebagai kunci dalam meredam volatilitas pasar finansial.

Katarina mengatakan bahwa pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut. Belanja negara pada dua bulan pertama tahun 2018 mencapai 11,2% dari target. Sementara belanja sosial, yang menjadi kunci penting untuk menopang daya beli masyarakat, naik tajam. Pemerintah juga fokus menjaga daya beli masyarakat.

Sejumlah inisiatif diluncurkan pemerintah untuk mendukung daya beli, seperti pemberian THR untuk PNS dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya, penurunan tarif tol, peningkatan penyerapan dana desa, dan ketersediaan BBM subsidi yang lebih luas. “Untuk mendukung pertumbuhan manufaktur, pemberian insentif pajak korporasi diberikan untuk investasi baru dan bagi korporasi yang melakukan ekspansi,” ujar Katarina. (Selanjutnya : Peluang investasi obligasi)

Page: 1 2

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

5 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

6 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

8 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

8 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

10 hours ago