Hadapi Persaingan MEA, Ini Strategi Multipolar Technology

Hadapi Persaingan MEA, Ini Strategi Multipolar Technology

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk terus meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill, serta memperkuat proses bisnis dan meningkatkan standar layanan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), di mana para pemain Teknologi Informasi (TI) global akan mudah masuk ke pasar Indonesia.

Direktur Solution and Infrastructure Business PT Multipolar Technology, Jip Ivan mengatakan, fokus perseroan sebagai enabler transformasi digital secara menyeluruh akan terus dilanjutkan. Antara lain dengan penyediaan layanan Enterprise Architecture berdasarkan IT Master Plan untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan hingga lima tahun ke depan, solusi memanfaatkan big data untuk mendorong pengambilan keputusan real-time di seluruh rantai nilai, serta solusi keamanan cyber untuk melindungi informasi dan data penting perusahaan.

“Sejalan dengan pesatnya perkembangan layanan digital di sektor perbankan, kami juga terus memperkuat layanan di sektor yang menjadi unggulan kami ini. Solusi perbankan menyeluruh termasuk core banking BankVision yang telah kami perbarui modulnya di tahun lalu, kini semakin lengkap dengan penyediaan layanan perbankan omni-channel seperti e-banking, aplikasi untuk branchless banking, mobile banking, dan pembayaran via mobile, yang mampu membantu pelanggan untuk menikmati perluasan layanan melalui transaksi berbasis mobile,” ujarnya, di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2017.

Sementara itu, Business Process Managed Services yang dijalankan anak usaha Perseroan yakni PT Visionet Data Internasional (VDI) tetap memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan kinerja Perseroan. Layanan VDI yang komprehensif terus dikembangkan dalam menjawab kebutuhan sektor bisnis untuk berfokus pada usaha-usaha utama tanpa terbebani tuntutan kebutuhan manajemen TI yang dapat dipercayakan kepada VDI. Saat ini layanan VDI tersedia 24 x 7 tersebar di 155 titik layanan di 126 kota di Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 2.000 personil termasuk 1.500 teknisi.

Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Wahyudi Chandra menambahkan, kebutuhan akan data center diyakini bakal terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk menyimpan dan mengelola data yang bertumbuh pesat di era digital ini. Melalui entitas anak Perseroan, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), GTN Data Center Rated 3 siap melayani permintaan layanan data center atau co-location server yang andal dan aman.

“Sekarang para pelaku usaha tidak perlu dipusingkan lagi dengan kerumitan dan kompleksitas dalam mengelola data centernya sendiri. Belum lagi harus menyiapkan ruangan dan biaya operasional yang besar, serta tenaga ahli khusus untuk mengelolanya,” jelas Wahyudi.

GTN Data Center secara khusus dirancang dengan konsep green data center dan standar kualitas Jepang, tingkat keamanan tinggi dan ketersediaan sumber daya listrik ganda, lengkap dengan koneksi internet atau data komunikasi serta sertifikasi internasional. “Bisnis data center adalah bisnis kepercayaan. Tentunya kami sangat serius dalam menyiapkan fasilitas dan infrastruktur pendukung di GTN Data Center agar bisnis bisa terus berjalan tanpa gangguan,” ucapnya.

Sumber daya listrik ganda dari Cikarang Listrindo yang kesemuanya aktif dengan gardu tersendiri (dedicated grid), hal ini tentu menjadi keunggulan kompetitif GTN Data Center sehingga mampu menjamin pasokan listrik yang lebih stabil. Teknologi Dynamic Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) untuk jaminan ketersediaan 24×7 dan Water Cooling System untuk efisiensi energi juga menjadi andalan dari GTN Data Center.

Menurutnya, perseroan terus membangun kekuatan dalam penyediaan solusi TI yang komprehensif. Hal ini ditunjang dengan pengalaman, pengetahuan dan kompetensi Perseroan dalam menyediakan integrasi dan penerapan teknologi selama lebih dari empat dekade. “Melalui upaya ini, pelanggan dapat menikmati manfaat langsung dengan memilih Perseroan sebagai mitra dan mengakui Perseroan lebih dari sekedar penyedia penjualan dan jasa,” tutupnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News