Ilustrasi Perbankan dan Keuangan Global/Istimewa
Jakarta – Untuk menghadapi dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, Indonesia harus menyiapkan berbagai strategi. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, Indonesia perlu melakukan ekspansi pasar dan penguatan pasar regional dengan berbagai cara.
Pertama, menurut Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati, perluasan pasar ke negara-negara dagang nontradisional (Afrika & Eropa Timur) dan negara-negara yang teridentifikasi terdampak perang dagang Indonesia, bisa menjadi penyuplai barang substitusi bagi negara tujuan ekspor. Kedua, penguatan pasar regional dengan pemberian nilai tambah yang tinggi kepada produk ekspor tujuan Asia Tenggara.
Ketiga, kata Enny, ekspansi pasar dan penguatan pasar regional bisa dilakukan dengan pemberian fasilitas pembiayaan, peminjaman, dan asuransi misalnya penurunan atau pembebasan bea keluar/ekspor. Keempat, kebijakan pengendalian impor dengan cara menaikkan tarif bea masuk impor produk yang berdampak besar terhadap neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan.
“Kelima, memberikan insentif fiskal dengan memberi peluang bagi industri dalam negeri melalui kebijakan perpajakan yang memberikan kepastian, keamanan, dan kenyamanan,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 28 November 2018.
Selanjutnya keenam, dalam jangka panjang, pemerintah harus terus mengusahakan pembangunan infrastruktur yang tepat sasaran. Tujuannya adalah menjadikan barang Indonesia lebih kompetitif. Di mana, logistik Indonesia masih kalah jauh (Ranking 46) dibanding negara ASEAN lainnya. Selain itu, infrastruktur masih perlu dikembangkan dan tepat sasaran agar dapat mengurangi biaya logistik baik dalam negeri maupun global.
“Terakhir, mengoptimalkan peran lembaga penelitian dan peningkatan investasi sebagai jalan mengoptimalkan inovasi produksi barang dalam negeri yang bernilai tambah tinggi dan mampu bersaing dengan barang luar negeri,” paparnya. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More