News Update

Hadapi Pandemi, Perbankan Tetap Harus Ciptakan Demand Kredit

Jakarta – Kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini memang mempengaruhi kondisi kinerja perbankan secara keseluruhan. Likuiditas perbankan yang masih oke membuat lembaga keuangan harus bisa menyalurkan kredit dengan baik, namun jumlah permintaan akan kredit dari masyarakat masih menjadi kendalanya.

Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sis Apik Wijayanto menyatakan pentingnya menciptakan kredit demand di masyarakat saat ini demi menopang pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang saat ini agak mandek.

“Dampaknya terhadap perbankan nasional masih dalam tingkatan yang wajar. Namun demikian, kalau kita lihat pertumbuhan kredit hanya 1,04% yoy, lalu NPL juga cenderung meningkat. Jadi bagi saya secara likuiditas tidak ada masalah bagi penyaluran kredit, tapi demand lah yang harus kita dukung untuk membuat permintaan kredit di masyarakat muncul,” terangnya, pada Webinar Perbankan Series Edisi Khusus dengan tema: “Perbankan Nasional Menghadapi Krisis Ekonomi Global”, Jumat, 25 September 2020.

Ia juga menambahkan perlunya mendukung program dari pemerintah seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka menggenjot permintaan kredit di masyarakat.

“Sekarang ini bagaimana kita menciptakan demand dengan baik sehingga penyaluran kredit tumbuh dan kita dukung program PEN pemerintah ataupun program pemerintah lainnya agar anggaran pemerintah cepat bisa keluar karena aggaran pemerintah ini juga untuk membuat permintaan kredit meningkat,” tambahnya.

Dirinya menunjukkan bagaimana penyaluran kredit Bank BNI dapat tumbuh 5,4% pada kuartal II 2020, yang tidak bisa dilepaskan dari dampak beberapa program yang BNI keluarkan.

“Lalu dari perbankan sendiri bagaimana bisa meningkatkan permintaan kredit ini seperti kita di BNI ada program pembiayaan koperasi, penjaminan bunga, dan lainya. Jadi, pada prinsipnya adalah bagaimana kita bisa tingkatkan demand kredit.” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

7 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago