Moneter dan Fiskal

Hadapi Ketidakpastian Global, RI Harus Maksimalkan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Jakarta – Ditengah ketidakpastian yang membayangi kondisi ekonomi global, Indonesia perlu mengoptimalkan sumber-sumber pertumbuhan baru. Paling tidak ada empat sumber pertumbuhan ekonomi baru yang bisa dimaksimalkan Indonesia, termasuk memperdalam sektor keuangan dan transisi menuju green economy (ekonomi hijau).

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022. Wamenkeu mengatakan, empat sumber pertumbuhan baru tersebut adalah melanjutkan kebijakan hilirisasi industri minerba, mendorong penggunaan produksi dalam negeri, transisi ekonomi hijau, dan memperdalam sektor keuangan,

Kebijakan hilirisasi industri minerba akan mendorong pengolahan bahan tambang di dalam negeri. Penjualan raw material tidak diperbolehkan. Dengan begitu, harapannya industri domestik menggeliat dan mampu membuka lapangan kerja serta meningkatkan kontribusi terhadap penerimaan negara.

Pemerintah juga mendorong penggunaan produk dalam negeri. Suahasil mengungkap, dari Rp3.000 triliun belanja negara dalam APBN, sekitar Rp747 triliun di antaranya digunakan untuk belanja produk dalam negeri.

Selanjutnya, untuk jangka menengah, transisi menuju ekonomi hijau akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi ekonomi nasional. Sebab itu, Indonesia sudah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Komitmen tersebut akan diwujudkan dengan mengurangi pembangkit listrik batubara dan membangun renewables energy.

“Dua hal, yakni mengurangi pembangkit berbahan batubara dan membangun renewable energy harus dilakukan. Bahkan ketika saat ini kita mengalai surplus listrik,” ujarnya.

Sumber pertumbuhan ekonomi baru selanjutnya adalah memperdalam sektor keuangan. Hal ini juga didorong dengan penyusunan Rancangan Undang-undangan Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) yang sekarang tengah diproses. RUU P2SK, kata Suahasil, dibutuhkan untuk mengatasi persoalan yang ada di sektor keuangan Indonesia.

“Sektor keuangan kita belum cukup dalam. Ini adalah masalah literasi, biaya transaksi, instrumen keuangan yang harus kita buka supaya lebih variatif, lebih kreatif. Juga perlindungan konsumen dan koordinasi demi menjaga stabilitas siste keuangan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Yasushi Itagaki Direktur Utama Danamon mengatakan, kondisi ekonomi global dibayangi ketidakpastian. Setelah pandemi COVID-19 terkendali, konflik Rusia-Ukraina memicu tensi geopolitik dan juga mengganggu rantai pasok global. Imbasnya banyak persoalan yang membuat ekonomi tidak stabil. Tapi di tengah kondisi tersebut, pelaku industri harus menghadapi kemungkinan yang akan terjadi dan melakukan penyesuaian atau beradaptasi.

“Kami percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon. Ini adalah komitmen jangka panjang kami untuk menjadi bank yang senantiasa berpusat pada kebutuhan nasabah serta memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali terhadap kebutuhan finansialnya,” ujar Yasushi.

Ia menegaskan, MUFG Bank, Danamon dan Adira Finance berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional. Itagaki berharap, pelaku industri menyambut 2023 dengan optimisme tinggi dan berkomitment untuk memperkuat kerjasama dengan semua partner.

The Indonesia 2023 Summit sendiri, menghadirkan diskusi dengan fokus pada ekonomi Indonesia secara umum, serta mendiskusikan tantangan dan peluang di tahun mendatang. Adapun pembicara yang dihadirkan adalah Presiden Institute for International Monetary Affairs Hiroshi Watanabe, Menteri Keuangan RI 2014-2016 Bambang Brodjonegoro, Staff Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Makroekonomi dan Fiskal Masyita Crystallin, dan CEO Sintesa Group/Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani. (*) Ari Astriawan.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

5 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

12 hours ago