Jakarta– Bank Indonesia (BI) mengaku bersyukur atas stabilitas nilai tukar rupiah yang tetap terjaga hingga hari ini (27/3) di level Rp14.200 per dollar Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) tahun 2018 di Kompleks BI Jakarta. Perry menilai, stabilitas nilai tukar terjaga ditengah ketidakramahan gejolak ekonomi global pada tahun 2018 lalu.
“Kita patut bersyukur, harus bersyukur bahwa kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2018 cukup baik. Stabilitas bisa kita pulihkan, inflasi terkendali, nilai tukar dapat dikendalikan, stabil, bahkan menguat hingga hari ini di sekitar Rp14.100 hingga Rp14.200,” kata Perry di Jakarta, Rabu 27 Maret 2019.
Tak hanya itu, stabilitas dan ketahanan ekonomi juga terjaga ditengah momentum pertumbuhan ekonomi yang masih terus tumbuh dimana pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi masih berada pada angka 5,17%.
Walau begitu, dirinya menekankan pentingnya peningkatan ekspor yang dinilai masih menjadi tugas rumah bagi perekonomian Indonesia hingga tahun 2019.
“Meski ekspor masih sulit didorong, tapi sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri yakni konsumsi dan investasi bisa ditingkatkan. Dimana kinerja ekonomi yang didukung domestik naik sejak tahun 2015,” tukas Perry.
Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor Bank Indonesia, rupiah per dolar AS pada hari ini (27/3) diposisi Rp14.202, atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin (26/3) yang diposisi Rp14.171. (*)