Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi diprediksi akan terus berlanjut hingga periode mudik Lebaran 2025.
Menyikapi hal tersebut, PLN telah melakukan serangkaian langkah antisipatif guna memastikan keandalan suplai listrik bagi seluruh pelanggan tetap terjaga.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyampaikan, pihaknya telah melakukan tindakan preventif melalui pengecekan menyeluruh terhadap pasokan pembangkit, jaringan transmisi, hingga jaringan distribusi.
PLN juga menyiapkan sistem cadangan berlapis, terutama di lokasi-lokasi vital yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan lokasi VVIP, seperti kantor pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik. Masa siaga kelistrikan telah ditetapkan sejak 17 Maret hingga 11 April 2025.
”Kita menyadari bahwa Ramadan dan Idulfitri merupakan suatu momen kebahagiaan, kebersamaan yang nantinya akan dinikmati oleh keluarga-keluarga yang melaksanakannya. Tentunya ini menjadi hal yang sangat penting bagi PLN untuk berkomitmen menjaga keandalan listrik di momen-momen istimewa ini,” katanya, dikutip Selasa, 25 Maret 2025.
Baca juga : Tambah SPKLU, PLN Antisipasi Lonjakan Pemudik Kendaraan Listrik saat Idulfitri 1446 H
Sementara terkait potensi gangguan jaringan listrik akibat cuaca ekstrem, PLN telah melakukan inspeksi secara luas dan pembersihan di sepanjang right of way (ROW) jaringan transmisi dan distribusi.
Adi juga meminta dukungan masyarakat untuk melaporkan jika menemukan jaringan listrik yang rawan tersentuh pohon agar segera dilakukan pembersihan.
“Kami melakukan inspeksi secara menyuluruh, baik untuk jaringan distribusi maupun transmisi kami, khususnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Data-data yang kami dapatkan ini untuk memastikan kebersihan jalur ROW di sekitar jaringan, sehingga dapat meminimalisir potensi gangguan seperti kerawanan pohon dan gangguan lainnya,” ucap Adi.
Kapasitas Suplai Listrik dan Energi Primer
Ada pun, kata Adi, suplai kelistrikan utama saat ini berasal dari kekuatan daya mampu pembangkit sebesar 67 gigawatt (GW). Dengan beban puncak sebesar 45 GW, maka masih terdapat reserve margin hingga 22 GW atau sebesar 49 persen untuk menghadapi periode Idulfitri 1446 Hijriah.
Kekuatan daya mampu pembangkit tersebut juga ditopang oleh kecukupan dari pasokan energi primer, seperti batu bara yang mencapai lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.
Baca juga : Mudik Gratis PLN Bersama BUMN 2025 Resmi Dibuka, Cek Syarat dan Kuotanya!
“Ini saya kira adalah sesuatu persiapan yang sangat cukup dari sisi pembangkitan. Selain itu, sebelumnya kami juga melakukan pemeliharaan pembangkit kira-kira satu bulan yang lalu, sehingga pada saat Siaga Idulfitri nanti itu tidak akan ada pemeliharaan-pemeliharaan pembangkit dan siap untuk beroperasi,” ujar Adi.
Dukungan Personel dan Peralatan Cadangan
Sebagai langkah antisipatif, PLN telah menyiapkan 1.839 unit genset, 636 Uninterruptible Power Supply (UPS), dan 1.276 Unit Gardu Bergerak (UGB) yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia.
PLN juga telah menerjunkan 69 ribu personel siaga khusus yang dibekali dengan peralatan lengkap serta menyiapkan 3.830 posko siaga di berbagai wilayah.
”Untuk memastikan pasokan listrik kepada pelanggan tetap andal dan aman, kami juga sudah menyiapkan sistem kelistrikan yang berlapis dan peralatan pendukung serta membentuk special force di periode Siaga Idulfitri 1446 Hijriah,” lanjut Adi.
Adi juga menjabarkan bahwa lokasi-lokasi prioritas dalam pengamanan kelistrikan mencakup 2.855 tempat salat Id, 722 bandara, terminal, dan pelabuhan, serta 515 pusat kegiatan masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air.
”Selain persiapan di sisi internal, dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini, PLN juga terus menjalin sinergi dengan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat keamanan dari TNI dan Polri, dan pejabat pemerintah setempat untuk bisa memitigasi sebaik mungkin apabila terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem dalam suplai kelistrikan,” tambah Adi.
Adi berharap kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dapat semakin memperkuat pengamanan jaringan kelistrikan PLN yang membentang dari Sabang hingga Merauke, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Upaya-upaya tersebut dilakukan agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan listrik.
“Momen-momen istimewa ini harus bisa dinikmati tanpa adanya listrik padam. Untuk itu kami tim PLN secara sigap dan penuh dengan dedikasi menyiapkan mulai dari jaringan pembangkitan, kemudian jaringan transmisi, jaringan distribusi, sampai ke jaringan retail di rumah-rumah. Ini merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain demi masayarakat Indonesia berlebaran dengan khidmat,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra