Jakarta – Pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di perbankan masih mengalami tekanan. Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI), outstanding KPR perbankan per Maret 2025 tercatat tumbuh 8,9 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp806,2 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 10,7 persen yoy menjadi Rp800,8 triliun.
Head of Consumer Product dan Business Development Bank Muamalat, Moch. Irfan Muhazir mengatakan, tren perlambatan KPR tersebut didorong oleh transisi perilaku masyarakat yang lebih memilih untuk menyewa rumah dibandingkan membeli rumah.
Dalam kondisi tersebut, kata Irfan, peran perbankan sangat dibutuhkan. Terutama dalam mengedukasi nasabah terkait perencanaan keuangan yang lebih mendalam, bagi nasabah yang ingin mendapatkan hunian impian.
Baca juga: Rumah123 dan Ringkas Kolaborasi Permudah Akses KPR, Begini Cara Kerjanya
Caranya, lanjut Irfan, perbankan dapat melakukan pendekatan dari sisi penawaran lokasi hunian yang strategis, dekat dengan transportasi umum, hingga menawarkan suasana yang eco living, khususnya untuk generasi milenial ataupun Gen Z.
“(Minat KPR) sudah mulai bergeser ke pinggiran-pinggiran karena eco-living, work from home dan lain sebagainya itu kan bisa menjadi salah satu proceduring dari mereka yang juga Gen Z atau milenial untuk coba masuk ke daerah pinggiran atau lain sebagainya,” ucap Irfan dalam sebuah talkshow di Jakarta, 18 Juni 2025.
Tak hanya dari sisi perbankan, kata Irfan, untuk menggenjot KPR dibutuhkan pula stimulus dari pemerintah. Lewat penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), misalnya. Diketahui, suku bunga BI sudah terpangkas dua kali (Januari dan Mei 2025) menjadi 5,50 persen.
“Dari kebijakan pemerintah juga mungkin pemerintah melihat bahwa ini menjadi stimulus, salah satunya adalah tadi baru-baru ini kita jalankan penurunan BI rate yang tadinya sempat 6 persen mudah-mudahan bisa menjadi pendorong,” imbuhnya.
Di sisi lain, Bank Mualamat menghadirkan sejumlah produk untuk mendorong pertumbuhan penyaluran KPR. Salah satunya dengan produk KPR iB Hijrah Baitullah yang memberikan pembiayaan untuk pembelian rumah baru atau second, top up, hingga take over KPR.
Baca juga: Lewat Muamalah Executive Class, Bank Muamalat Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Produk KPR iB Hijrah Muamalat juga menawarkan tenor panjang dengan tingkat bunga pasti dengan berbagai pilihan. Kepastian bunga yang ditawarkan jadi daya tarik tersendiri di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih terjadi saat ini.
“Formulasi kepada nasabah KPR yang ingin kepastian tenornya, sepanjang tenor atau berjenjang juga tetap pasti, jadi itu cukup signifikan sekali, secara incoming juga kami mengalami kenaikan 20-30 persen incoming aplikasi masuk KPR,” ujar Irfan.
Sebagai informasi, volume pembiayaan KPR iB Hijrah Baitullah tercatat tumbuh lebih dari tiga kali lipat secara tahunan atau year on year (yoy) pada akhir 2024. Pertumbuhan ini sejalan dengan melonjaknya number of account (NoA) yang mencapai lima kali lipat. (*)
Editor: Galih Pratama