Jakarta–Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Santoso Liem mengungkapkan, dengan adanya aturan Giro Wajib Minimum rata-rata atau GWM averaging akan sedikit melonggarkan likuiditas. Hal itu dikarenakan pihak bank dapat mengelola likuiditasnya karena dana yang disimpan tidak dihitung harian. “Jadi otomatis buat BCA akan lebih punya room untuk turunkan suku bunga, sebetulnya LDR (Loan to Deposit Ratio) kita juga masih cukup aman sekitar 74 sampai 75 persen, jadi masih bisa grow (tumbuh),” ujarnya saat ditemui di Halal Bihalal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Gedung Soemitro, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2017. Sebelumnya, Bank Indonesia menarget penerapan Giro Wajib Minimum rata-rata atau GWM averaging bisa mendorong penurunan suku bunga perbankan. Hal itu karena dana GWM averaging bisa disalurkan ke bank kecil atau pasar uang, sehingga pasar uang pun lebih likuid. Santoso menilai, penerapan Giro Wajib Minimum rata-rata atau GWM averaging diakui perbankan bisa mendorong penurunan suku bunga kredit. Ia mengungkapkan, berdasarkan kebijakan BCA, LDR tidak akan dinaikkan hingga di atas 80 persen. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More
Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More
Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More