Jakarta – Perusahaan jasa pesan antar makanan online asal Amerika Serikat (AS), Grubhub melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawan. Jumlah tersebut sekitar 15% dari total tenaga kerja perusahaan.
Dalam memo internal yang diterima karyawan, CEO Grubhub Howard Migdal mengungkapkan, opsi melakukan PHK menjadi sebuah keputusan berat yang diambil perusahaan sebagian upaya mempertahankan bisnis perusahaan
“Kami perlu membuat beberapa keputusan sulit untuk memperkuat daya saing kami, memberikan layanan terbaik untuk konsumen dan mitra kami lainnya, dan menjadi sukses untuk jangka panjang,” kata Migdal dikutip dari CNN, Rabu 14 Juni 2023.
Ia menjelaskan, lini bisnis pengiriman makanan sempat mengalami kesulitan berkembang akibat dihantam pandemi Covid-19. Di mana, saat itu banyak restoran tutup.
Kondisi tersebut memberi efek berantai bagi perusahaan Grubhub menyebabkan biaya operasional perusahaan membengkak.
“Meskipun bisnis kami berkembang sejak periode pra-pandemi tahun 2019, biaya operasional dan staf kami juga mengalami peningkatan signifikan,” ungkapnya.
Perusahaan yang berbasis di Chicago ini memang tengah menghadapi persaingan ketat di pasaran. Di mana, Grubhub merupakan saingan Uber Eats dan Doordash untuk bisnis pengiriman makanan online.
Saat ini, sejumlah operator memilih untuk mengelola pengiriman sendiri atau mengandalkan layanan lokal, daripada beralih ke pemain utama sebagai bagian dalam mempertahankan bisnis di masa yang serba sulit.(*)
Editor: Galih Pratama