Ekonomi dan Bisnis

GoTo Masih Merugi, Nilainya Naik jadi Rp6,61 Triliun

Jakarta – Laporan kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) hingga tiga bulan pertama 2022 masih merugi. Kerugian diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai sebesar Rp6,47 triliun jika menilik pada laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Angka ini naik 257% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,81 triliun.

Meskipun demikian, Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo mengungkapkan bahwa perbandingan tahunan dalam laporan keuangan tersebut kurang tepat jika dijadikan tolok ukur utama kinerja GoTo. Sebabnya, kerugian periode berjalan yang pada kuartal I 2021 masih belum melibatkan merger dengan Tokopedia.

“Laporan keuangan GoTo dan anak perusahaanya pada kuartal I 2021 disajikan tanpa data Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopedia kepada GoTo baru selesai dilakukan pada Mei 2021. Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara apple to apple akan lebih tepat jika menggunakan laporan keuangan proforma,” jelas Andre, Senin, 30 Mei 2022.

Di tengah kerugian yang ada, perseroan kali ini mampu membukukan pendapatan kotor sebesar Rp5,2 triliun tumbuh 53% year-on-year (yoy). Pertumbuhan pendapatan kotor ini didorong oleh tumbuhnya nilai transaksi bruto (GTV) yang mencapai Rp140 triliun di periode yang sama, naik 46% yoy jika dibandingkan dengan Kuartal I 2021. Nilai GMV tersebut didorong oleh tiga sektor, yaitu on-demand services, e-commerce, dan financial technology.

“Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,” ujar Andre.

Ke depan, GoTo akan terus fokus pada sinergi ekosistem untuk mendorong pertumbuhan, monetisasi, dan efisiensi. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain adalah integrasi GoPay dan produk pembiayaan konsumen ke Tokopedia, sehingga mendorong frekuensi transaksi, pembelanjaan, dan retensi yang lebih tinggi dari GoPay.

Lalu, meluncurkan sistem poin penghargaan tunggal, GoPay Coins, di seluruh ekosistem, untuk memberi manfaat akuisisi silang konsumen di antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Perseroan juga meningkatkan pengalaman hyperlocal melalui integrasi Tokopedia dan armada logistik on-demand Gojek yang meningkatkan pesanan on-demand dan menurunkan biaya per kilometer untuk pengiriman.

“Ke depannya, GoTo akan terus mengambil langkah holistik dalam melakukan pengelolaan biaya, mendukung pertumbuhan serta tujuan investasi kami, yang akan memperkuat arah menuju profitabilitas, sekaligus memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan,” ujar Andre. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

23 mins ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

2 hours ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

2 hours ago

BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More

2 hours ago

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

3 hours ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

3 hours ago