Moneter dan Fiskal

Global ‘Gonjang-Ganjing’, Menkeu Sebut Masyarakat RI Masih Happy-Happy

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pamer bahwa Indonesia mampu menavigasi ekonomi mengatasi berbagai goncangan. Meskipun ekonomi global tengah bergejolak khususnya di Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, ditengah goncangan ekonomi global, Indonesia masih konsisten tumbuh di atas pertumbuhan global. Selain itu, pasca Covid-19 Indonesia termasuk negara yang pulih paling cepat, walaupun dihadapkan pada krisis geopolitik.

Baca juga: Sektor Keuangan RI Tetap Terjaga Ditengah Ketidakpastian Global, Ini Buktinya

“Harga minyak mau naik ke USD100 per barel, kemudian terjadi perang semuanya khawatir. Sekarang ini AS tidak ada ketua DPR-nya, sehingga mereka tidak bisa mengendalikan, fiskal gonjang-ganjing ini sebenernya dunia,” kata Sri Mulyani dalam Kuliah Umum Universitas Diponegoro dan UNS, Senin 23 Oktober 2023.

Dia pun bergurau bahwa Menteri Keuangan AS tidak bisa seperti dirinya yang masih bisa memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa. Sebab, Menkeu AS sibuk mengatasi dinamika di AS yang sedang goyang.

“Kalian happy-happy saja. Malah pengen dengerin Menkeu, Menkeu disana (AS) gak sempet untuk ngasih kuliah sibuk aja dia ngurusin APBN,” katanya.

Menkeu menjelaskan, selama 12 tahun terakhir dunia mengalami berbagai guncangan. Sebab, saat AS akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya, banyak negara kolaps atas pernyataan itu.

Baca juga: BI Revisi Keatas Pertumbuhan Ekonomi Global di 2023, Tapi Melemah di 2024

“AS mau naikin suku bunga baru diumumin ya banyak negara kolaps waktu bilang mau naikin suku bunga, belum apa-apa. Istilahnya negara AS itu sedang bersin seluruh tetangganya kena flu, karena begitu dahsyatnya. Atau seperti RRT sekarang lemah semuanya siap-siap untuk kemudian kekurangan darah. Jadi kalau negara manju bersin dampaknya keseluruh dunia,” pungkasnya.

Sama hal nya seperti saat ini, AS dan China tengah melakukan perang dagang yang akibatnya bisa mengancam ekonomi dunia. “Kemudian amerika perang dagang yang sekarang mengancam seluruh dunia,” ungkapnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

3 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

4 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

4 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

6 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

7 hours ago