Gini Ratio Turun Bukan Berarti Kesejahteraan Naik
Page 3

Gini Ratio Turun Bukan Berarti Kesejahteraan Naik

Padahal penyerapan tenaga kerja di tahun 2016 turun menjadi 1,39 juta orang dari 2015 sebesar 1,44 juta orang. Artinya, pengeluaran seorang penduduk bisa saja meningkat karena didanai dari utang, padahal orang tersebut sedang dalam posisi tidak bekerja alias tidak berpendapatan.

Otomatis rujukan ketimpangan datang dari data lainnya yang lebih komprehensif. Contohnya Indonesia masuk sebagai negara No.4 paling timpang di dunia, bahkan lebih timpang dari negara liberal seperti Amerika Serikat berdasarkan riset Credit Suisse. 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 49,3 persen (PDB) sedangkan Amerika Serikat 42,1 persen.

Baca juga: Gini Ratio Turun, Ekonomi Berpotensi Tumbuh 7 Persen

Indonesia berdasarkan riset Nikkei juga merupakan Negara dengan masa jam kerja terpanjang di Asia. Dalam satu minggu 26 persen penduduk bekerja lebih dari 49 jam. Posisi Indonesia hanya lebih baik dari Korea Selatan dan Hongkong.

“Bedanya, jika di Hongkong dan Korea Selatan bekerja lebih lama karena tergiur gaji dan tunjangan yang besar, sedangkan di Indonesia bekerja ekstra karena pendapatan yang diterima tidak cukup. Maka ketimpangan yang turun sebenarnya merupakan ketimpangan semu,” tutup Bhima. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News