Jakarta – Saat ini, viral gerakan melawan penindasan tentara Israel kepada warga sipil Palestina di media sosial (medsos) X bertajuk #JulidFisabilillah yang diinisiasi oleh akun X @Grescinov, Jumat (24/11).
Gerakan tersebut meminta seluruh netizen Indonesia untuk turun tangan mengawal operasi melawan Israel di dunia maya.
“INFORMASI PENTING. Demi tercapainya tujuan dalam operasi melawan Israel di jagat maya, berikut beberapa hal penting yang perlu diingat bagi para seluruh pejuang #JulidFiSabilillah,” tulis akun X @Grescinov, dikutip Infobanknews, Jumat, 24 November 2023.
Menurutnya, gerakan Julid Fisabilillah yang digaungkan bisa dijadikan pegangan dalam perjuangan netizen Indonesia yang selama ini dikenal sangat proaktif dalam urusan berkomentar di media sosial.
Termasuk bersatu dengan netizen serumpun Malaysia dalam membela rakyat Palestina yang selama ini ditindas oleh Israel.
“Semoga dapat dijadikan pegangan dalam perjuangan kita. Indonesia, Malaysia, Palestina Bersatu,” lanjut cuitan tersebut.
Menariknya, dalam postingan tersebut, ia juga mengumumkan teknis operasi #JulidfFisabilillah Brigade Hassan bin Tsabit.
Baca juga: Gencatan Senjata Dimulai, Berikut Daftar Sandera Israel dan Palestina yang Dibebaskan
“Demi tercapainya kesuksesan operasi #JulidfFisabilillah, berikut disampaikan 7 teknis penting yang perlu diingat setiap pejuang #JulidfFisabilillah,” jelasnya.
- Operasi Julis Fisabilillah ditunjukan untuk melemahkan moril Israel, memerangi propaganda Zionis dan memperkuat narasi pro-Palestina di jagat maya (Twitter, Instagram, TikTok, FB dan kanal maya lainnya).
- Target utama kita adalah para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestina dan menyebarluaskan gerakan ini seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia agar turut serta.
- Tindakan yang dilakukan yaitu memberikan counter-narratives dengan 2 cara : persuasive (komentar pro-Palestina, informasi fakta tentang Palestina) dan juga secara trolling (perisakan, hujatan, retasan, report massal pada akun-akun Zionis)
- Tidak membawa narasi antisemite (Holocaust, NAZI, Hitler dan semacamnya) dalam perjuangan ini. Sebab, yang kita lakukan adalah melawan Zionisme dan kekejaman Isael, bukan bangsa atau ras Yahudi.
- Mendorong dan merangkul seluruh elemen masyarakat, terlepas apa pun agama, suku dan pandangan politiknya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina sebagai amanat pendiri bangsa
- Saling mengingatkan dan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan perang dan kabar saudara-saudara kita di Palestina
- Mendukung pemberdayaan masyarakat Palestina pada aspek-aspek lainnya seperti penyaluran donasi dan lobi-lobi diplomatik demi tercapainya kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, akun @Grescinov yang juga membagikan puluhan akun yang diduga milik tentara Israel sukses dihujani hujatan oleh warganet Indonesia di kolom komentar.
Bahkan, tak sedikit tentara Israel yang mengunci kolom komentar, memblok dan menghapus akun medsos mereka akibat kena mental dirujak oleh netizen Indonesia.
Salah satunya akun seorang tentara Israel @michal_matzov yang dirujak warganet RI di kolom komentar dengan menyebutnya sebagai “teroris”, “go to the hell” hingga “pembunuh bayi”.
Baca juga: Militer Israel Beri Akses Jurnalis Asing Melihat ‘Terowongan’ di RS Al Shifa
Usut punya usut, hujatan tersebut membuat mental sang pemilik akun terganggu. Hal tersebut dia ungkapkan dalam unggahan di Instagram.
“Dalam dua hari terakhir, mereka (warganet Indonesia) membuat saya meledak dengan reaksi seperti itu karena Palestina. Banyak orang mengatakan Anda seorang pembunuh. Bagaimana rasanya tanganmu berlumuran darah?,” kata Matzov.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan banyak warganet Indonesia yang melaporkan akun Instagram-nya. Hal ini membuatnya geram sekaligus putus asa.
Bahkan, ia meminta bantuan kepada followernya untuk melawan warganet Indonesia dengan melaporkan akun-akun tersebut. (*)
Editor: Galih Pratama