Genset PLN Dukung Layanan Perawatan RS Aceh Tamiang dan Posko Pengungsian

Genset PLN Dukung Layanan Perawatan RS Aceh Tamiang dan Posko Pengungsian

Poin Penting

  • PLN memulihkan 100 persen listrik RSUD Muda Sedia dengan mengirim genset 66.000 watt melalui medan sulit, sehingga layanan medis prioritas dapat kembali berjalan.
  • Kelistrikan fasilitas vital diprioritaskan, termasuk posko pengungsian dan PDAM Aceh Tamiang yang kembali beroperasi berkat suplai genset tambahan dari Binjai dan jaringan PLN.
  • PLN bergerak all out dalam kondisi darurat, dengan dukungan TNI–Polri untuk mobilisasi peralatan, memastikan layanan publik tetap menyala selama masa tanggap darurat banjir dan longsor.

Jakarta – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muda Sedia, Aceh Tamiang menjadi salah satu bangunan yang berhasil pulih 100 persen sistem kelistrikan akibat banjir dan longsor pada Kamis (4/12), dengan mesin genset PLN yang didatangkan dari kota Langsa untuk kebutuhan prioritas layanan rumah sakit.

Diketahui, petugas PLN di lapangan membawa genset berkapasitas 66.000 watt dan lampu-lampu emergency sambil menembus jalur darat berlumpur, tanah amblas, hingga ruas jalan yang terputus untuk menjangkau fasilitas kesehatan dan posko pengungsian.

Direktur Utama RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang, Andika Putra menyampaikan apresiasi mendalam atas respons PLN dalam situasi darurat tersebut.

“Di tengah kondisi yang serba sulit, kehadiran listrik dari PLN adalah penyelamat. Tanpa itu, banyak tindakan medis yang tidak bisa kami lakukan. Kami sangat berterima kasih karena respons cepat ini benar-benar menjaga keselamatan pasien,” ujar Andika, dalam keterangannya dikutip Senin, 8 Desember 2025.

Sementara, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa dalam situasi darurat, kehadiran listrik menjadi penopang utama bagi layanan publik yang tidak boleh berhenti.

Baca juga : 753 Meninggal Dunia, DPR Desak Banjir Sumatra-Aceh Jadi Bencana Nasional

“Atas arahan langung dari Bapak Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin, kami prioritaskan rumah sakit harus menyala lebih dulu, karena di sana ada nyawa yang dipertaruhkan. Tim PLN bergerak all out tanpa mengenal waktu, tanpa mengenal batas, menembus medan apa pun agar layanan kritis tetap berjalan,” ujar Darmawan.

Tidak hanya rumah sakit, posko pengungsian di Tamiang Sport Center juga berhasil menyala menggunakan jaringan PLN pada Kamis (4/12), sehingga proses evakuasi, distribusi logistik, hingga pendataan warga dapat berjalan.

Untuk mendukung pasokan air bersih, PLN juga telah mengoperasikan genset 33.000 watt yang dikirim dari Binjai untuk PDAM Aceh Tamiang sehingga kebutuhan air bersih masyarakat telah berhasil dinormalkan pada Kamis (4/12).

Selain itu, untuk mendukung layanan publik dan pemerintahan, PLN juga menyediakan genset 100.000 watt yang saat ini masih dalam proses pengiriman dari Banda Aceh menggunakan KP Wisanggeni milik POLRI.

Baca juga : Dugaan Pembalakan Liar Mencuat, DPR Dorong Investigasi Banjir dan Longsor di Sumatra

Selanjutnya, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Eddi Saputra, menegaskan bahwa pemulihan kelistrikan diprioritaskan pada layanan publik.

“Jalan putus, banyak titik terisolir, tapi kami tidak boleh berhenti. Fasilitas vital seperti rumah sakit, posko pengungsian, dan titik pelayanan masyarakat harus mendapatkan listrik terlebih dahulu. Kami berterima kasih kepada TNI dan Polri yang telah membantu mobilisasi peralatan dan berbagai kebutuhan di lapangan,” ujarnya.

Dengan pemulihan jaringan yang terus berlangsung dan dukungan suplai darurat di lapangan, PLN memastikan masyarakat Aceh Tamiang mendapatkan akses listrik dan lampu penerangan untuk melewati masa tanggap darurat ini. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62