Jakarta – Startup aquatech asal Indonesia, DELOS, meluncurkan aplikasi AquaHero. Aplikasi ini dikembangkan untuk mendorong perkembangan budidaya udang di Indonesia, yaitu dengan menawarkan kemudahan pemantauan kondisi tambak secara menyeluruh berdasarkan data realtime yang dikumpulkan dan dipersonalisasi.
Inisiatif pengembangan AquaHero, menurut pihak DELOS, berangkat dari banyaknya usaha tambak udang di Indonesia yang mengalami kerugian 30 sampai 50 persen akibat mismanagement. AquaHero dapat membantu pengusaha udang untuk menghindari kerugian tersebut dengan fitur-fitur dalam aplikasi.
“AquaHero itu seperti kompas, pertambangan udang itu lawannya adalah ketidakpastian dan lack of control apa yang terjadi di lapangan. Dengan AquaHero kita bisa memastikan pencatatan data, monitoring real time dan instan, analisis dan rekomendasi langkah-langah tambak. Kemudian ada estimasi finansial agar terhindar dari kerugian,” ujar Chief Product Officer (CPO) DELOS Benyamin Indra Prawirra dikutip di Jakarta.
CEO DELOS, Guntur Mallarangeng memparkan bahwa aplikasi ini akan mempermudah para petambak untuk memonitoring dan meningkatkan produktivitas tambak udang mereka. Ia juga memastikan bahwa aplikasi cukup mudah dipakai oleh siapapun.
“Kami ingin merangkul dan mendampingi para petambak melalui berbagai fitur yang ada di dalam aplikasi AquaHero ini. Dengan harapan, produktivitas industri tambak udang di Indonesia terus meningkat secara nyata,” ucap Guntur.
AquaHero menawarkan dua fitur utama yaitu “Pemantauan Kueangan Tambak” yang menyediakan estimasi Break Even Point (BEP) selama siklus budidaya berjalan yang dihitung melalui data yang telah diunggah. Gambar dan data pendukung akurat akan disajikan dalam aplikasi, yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan budidaya dari perspektif finansial.
Kedua adalah fitur rekomendasi yang dapat membantu baik farm manager maupun farm technician mendapatkan prediksi berbasi sains dan rekomendasi langkah bisnis terbaik, seperti permasalahan panen atau carrying capacity. Rekomendasi ini berasal dari tim ahli yang disediakan oleh Delos.
Produktivitas Tambang Udang 300 Persen
Aplikasi ini, kata Guntur, bisa meningkatkan produktivitas tambak udang sampai 300 persen. Aplikasi ini telah diberdayakan oleh pengusaha tambak udang di berbagai daerah di Indonesia.
“Menurut riset kami, mitra-mitra kami (yang menggunakan AquaHero) di beberapa daerah seperti Lampung, Garut, dan Banyuwangi, meningkat produktivitasnya hingga 17 persen. Bahkan ada satu tambak yang naik 300 persen,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa minat terhadap seafood meningkat di seluruhdunia, sehingga budidaya makanan laut, termasuk udang, menjadi asupan yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ia menyayangkan Indonesia tidak masuk jajaran negara-negara produksi seafood tertinggi, meskipun Indonesia merupakan negara maritim.
Aplikasi AquaHero diciptakan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi budidaya udang tersebut, sehingga produksi dan konsumsi seafood Indonesia dapat berkembang sebagai negara maritim.
“65 persen penduduk dunia konsumsi budidaya makanan laut, 35 sisanya dari tangkapan. Tapi konsumsi makanan laut terbesar itu Norwegia, Thailand, India, dan Ekuador, negara-negara dengan garis pantai yang jauh lebih dari Indonesia. Makanya kita buat AquaHero agar posisi Indonesia bisa naik added value budidayanya, sebagai negara maritim,” tutur Guntur. (*)