Sentul – PT Bank Tabungan Negara Tbk, (BTN) kian agresif mendorong peningkatan pangsa pasar kredit kepemilikan rumah (KPR) non subsidi. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mendorong kerjasama dengan developer besar yang membesut proyek bagi segmentasi menengah atas.
Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage and Personal Lending Division PT Bank Tabungan Negara Tbk, Mochamad Yut Penta mengungkapkan, potensi pembiayaan KPR Rp1 miliar ke atas masih sangat besar.
“Kami ingin meningkatkan penguasaan pasar (market share) non subsidi. Untuk itu, kami menggencarkan kolaborasi dengan developer papan atas. Antara lain, menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan PT Perintis Triniti Properti Tbk,” ungkapnya dikutip 20 Oktober 2023.
Strategi lain, tambahnya, belum lama ini Bank BTN juga meresmikan Sales Center KPR di Jakarta. Sales Center ini dikhususkan untuk melayani penyaluran KPR segmen emerging affluent.
Baca juga: Begini Cara BTN Genjot Produktivitas Karyawan
“Sales Center KPR merupakan bagian dari transformasi expand to new business area. Di sini, selain menawarkan suku bunga kredit rendah dan kompetitif mulai dari 2,99 persen,” jelasnya.
Selain itu, Sales Center KPR menawarkan gimmick menarik, diskon biaya pra realisasi, dan memberikan Priority Lane serta Dedicated Processing Person. “Sehingga berkas developer menjadi prioritas untuk diproses terlebih dahulu dengan service level agreement (SLA) yang lebih cepat,” ucap Penta.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Triniti Land, Vito Tjahyadi mengatakan, dengan penandatanganan perjanjian Kerjasama ini, proyek Sequoia Hills menawarkan opsi pembayaran yang lebih beragam kepada pelanggan lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Saat ini Triniti Land akan segera memulai fase pembangunan proyek Kawasan Hunian Sequoia Hills, seiring dengan telah ludesnya unit-unit rumah yang ditawarkan pada klaster pertama, The Leroy. Bahkan, pemasaran unit rumah pada klaster kedua yaitu Earthville juga laku keras.
“Dengan adanya kerjasama KPR antara Sequoia Hills dengan bank BTN & bank BWS kami berharap akan terjadi peningkatan penjualan yang signifikan karena kami dengan kedua bank tersebut punya program cicilan KPR yang sangat menarik dan bunga yang rendah sehingga tentu meringankan customer untuk melakukan pembelian rumah di Sequoa Hills,” tambah Vito Tjahyadi, Chief Operating Officer dari proyek Sequoia Hills.
Menurut Vito, akan dimulainya pembangunan kedua cluster sebanyak tersebut dibarengi penyediaan berbagai instruktur penunjang kawasan hunian. Cluster Leroy dan Cluster Earthville dibangun pada area seluas masing-masing 5.3 hektar dan 9.8 hektar.
Baca juga: Catat! Ini Salah Satu Penyebab Pengajuan KPR Ditolak
Adapun terkait harga, Cluster Leroy dibandrol mulai dari Rp 3 miliar dan Cluster Earthville Rp 2 miliar per unitnya. Cluster The Leroy sudah dapat mulai diserahterimakan pada semester II-2024. Menyusul setahun kemudian (tahun 2025), Cluster Earthville pun dapat diserahterimakan. Sehingga, kedua klaster tersebut dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan.
Sequoia Hills menawarkan pengalaman hidup dengan kualitas udara yang baik. Dilengkapi berbagai fasilitas publik ramah lingkungan seperti integrated park seluas 1000 meter persegi. Selain itu, proyek dengan luas lahan 95 hektar tersebut menyediakan fasilitas jogging track, Country Club, dan Electric Vehicle Charging Station.
Proyek Sequoia Hills yang berdampingan dengan Sirkuit Sentul ini memiliki posisi sangat strategis dan hanya berjarak 5 menit dari exit Tol Jagorawi. Selain itu, proyek ini juga hanya berjarak 5 menit menuju proyek LRT yang nantinya dapat menghubungkan Sentul dengan Jakarta. (*)
Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More