Genjot Bisnis, JAPFA Kembali Ekspor Ayam Hidup dan Karkas Ayam ke Singapura

Genjot Bisnis, JAPFA Kembali Ekspor Ayam Hidup dan Karkas Ayam ke Singapura

Jakarta– Setelah melakukan ekspor ayam hidup ke Singapura pada Mei dan Juli lalu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya, PT Ciomas Adisatwa, kembali mengirimkan ayam hidup (live bird) ke negara tersebut sebanyak 32,4 ribu ekor ayam atau 58,3 ton dari Bintan, Kepulauan Riau.

Tidak hanya ekspor ayam hidup, pekan ini, JAPFA juga mengekspor 1 kontainer karkas ayam yang dikirimkan melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.

Harwanto, Direktur JAPFA menyampaikan, total ayam hidup yang diekspor JAPFA ke Singapura mencapai lebih dari 91 ribu ekor sejak pengiriman perdana hingga hari ini.

Baca juga: JAPFA Bersama Bapanas dan Pemprov DKI Sediakan Akses Daging Ayam untuk Masyarakat

“Kami juga mengirimkan karkas ayam untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Kami bangga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan Singapura, dan tentunya berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas sesuai dengan standar keamanan pangan internasional,” ujar Harwanto dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 September 2023.

Bersamaan dengan ekspor ayam hidup kali ketiga ini, sebanyak enam orang perwakilan pembeli dari Singapura mengunjungi fasiltas budidaya ayam milik JAPFA di Bintan, Kepulauan Riau.

Harwanto mengaku seluruh perwakilan sangat terkesan dengan kualitas manajemen dan budi daya yang dilakukan.

“Hal ini membuktikan bahwa kami mampu meningkatkan standar good farming practices di industri perunggasan,” ungkap Harwanto.

Baca juga: Gara-Gara Dua Komoditas Ini Ekspor RI jadi Anjlok

Kontribusi Ketahanan Pangan Regional

Dengan hasil produksi yang dimiliki saat ini, JAPFA tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional, melainkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan regional.

Dalam menghasilkan dan mendistribusikan produk-produknya, JAPFA menekankan pada kualitas dan keamanan pangan di seluruh rantai produksinya.

Oleh karenanya, selain didukung kemajuan teknologi, tenaga ahli produksi hingga langkah-langkah pemantauan kualitas yang ketat, memungkinkan JAPFA memenuhi standar internasional dan memastikan ketersediaan produk unggas yang aman dan sehat.

“Hal ini juga tentunya berdampak pada keseimbangan pasokan di dalam negeri,” tutup Harwanto. (*)

Related Posts

News Update

Top News