Gelar RUPST, J Trust Bank Kembali Tunjuk Ritsuo Fukadai sebagai Dirut

Gelar RUPST, J Trust Bank Kembali Tunjuk Ritsuo Fukadai sebagai Dirut

Jakarta – PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) menyetujui pengangkatan kembali Ritsuo Fukadai sebagai direktur utama (Dirut) perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Sahid Hotel Jakarta pada Rabu, 31 Mei 2023. Pengangkatan ini berlaku untuk masa jabatan satu tahun ke depan.

Ritsuo Fukadai, optimistis dengan prospek usaha perseroan ke depan, seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun masih ada tantangan dan ketidakpastian di tingkat global. “J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” ungkapnya.

RUPST perseroan juga mengangkat kembali Felix I. Hartadi sebagai direktur, Helmi A. Hidayat sebagai direktur, Cho Won June sebagai direktur, R. Djoko Prayitno sebagai direktur, serta Widjaya Hendra sebagai direktur. Selain itu, perseroan kembali mengangkat Nobiru Adachi sebagai komisaris utama, Nobuiku Chiba sebagai komisaris, Iwan Nataliaputra sebagai komisaris independen, serta Benny Siswanto sebagai komisaris independen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur J Trust Bank, Helmi A. Hidayat, menyampaikan bahwa target pertumbuhan kredit diharapkan mencapai setidaknya Rp5,5 triliun hingga akhir 2023. “Tahun ini tantangan kita adalah bagaimana menekan cost of fund. Untuk kredit kita juga tetap jaga suku bunga kreditnya agar suku bunga kredit kita bisa diterima oleh pasar,” ungkapnya.

Per Desember 2022 kredit J Trust Bank tumbuh 95% menjadi Rp19,53 triliun dari sebelumnya sebesar Rp10,01 triliun per Desember 2021. Pada implementasi Keuangan Berkelanjutan khususnya pembiayan hijau, J Trust Bank mencatat sebesar Rp3 triliun telah diberikan kepada kegiatan usaha berkelanjutan atau 15 persen dari total portfolio kredit per Desember 2022. Rasio kredit bermasalah terus menunjukkan perbaikan yaitu NPL gross sebesar 3,90% tahun 2021 menjadi 1,80% tahun 2022 dan NPL net sebesar 2,32% tahun 2021 dapat ditekan menjadi 1,31% tahun 2022.

Sedangkan pada sisi simpanan melalui instrumen tabungan, giro, dan deposito bank menghimpun DPK sebesar Rp25,66 triliun atau tumbuh 61% dari sebelumnya sebesar Rp15,95 triliun pada akhir Desember 2021. Secara berkesinambungan perseroan melakukan kampanye dan marketing program untuk menyerap dana nasabah dan masyarakat, sebagai salah satu perwujudan nilai perseroan yaitu “Customer First” dengan memastikan produk dan layanan yang disediakan memenuhi kebutuhan nasabah lebih dari memberikan suku bunga yang kompetitif. (*) Dicky F.

Related Posts

News Update

Top News