Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (17/1) diperkirakan berpeluang melanjutkan pelemahan lantaran adanya kekhawatiran gejolak eksternal yang diprediksi meningkat.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, melemahnya laju rupiah pada perdagangan sebelumnya disebabkan oleh sentimen negatif akibat kekhawatiran dampak buruk pidato pelantikan Trump.
“Rupiah melemah kemarin walaupun surplus dagang Desember 2016 diumumkan naik. Tapi rupiah akibat kekhawatiran dampak buruk pidato pelantikan Trump,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.
Kendati demikian, kata dia, sentimen negatif tersebut hanya bersifat sementara. Sehingga, pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini hanya temporer, diperkirakan rupiah akan kembali ke zona hijaunya setelah sentimen negatif mereda.
“Kurs lain di Negara berkembang juga melemah terhadap dollar diiringi pelemahan harga saham. Tapi rupiah masih didukung penguatan pasar SUN yang terus turun imbal hasilnya,” ucapnya.
Saat ini, lanjut Rangga, pelaku pasar beralih fokus ke pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang akan diumumkan pada Kamis (19/1), yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif ke pergerakan rupiah. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More