Nasional

Gegara Urus Izin Sulit, Jokowi: Duit Kabur dari RI ke Singapura Imbas Konser Taylor Swift

Jakarta – Presiden Jokowi menyoroti kerugian negara akibat konser Taylor Swift hingga Coldplay di Singapura. Menurutnya, ada aliran uang kabur lantaran separuh dari penonton Taylor Swift berasal dari Indonesia.

“Konser Taylor Swift di Singapura itu yang nonton separuhnya orang-orang Indonesia. Karena penggemar Taylor Swift di Indonesia jika melihat di Spotify ada 2,2 juta orang. Saya pastikan yang nonton itu separuhnya orang-orang Indonesia,” kata Jokowi, dalam peluncuran digitalisasi layanan perizinan, di Jakarta, dikutip Selasa, 25 Juni 2025.

Bahkan, Jokowi juga menyentil para hadirin juga ikut menonton konser pelantun lagu Shake it Off itu.

“Mungkin banyak yang hadir di sini yang nonton ke sana,” katanya.

Menurutnya, akibat dari warga Indonesia yang berbondong-bondong menonton konser Taylor Swift di Singapura memunculkan capital outflow atau aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura.

Baca juga: Turis RI ke Singapura Naik 17 Persen di Maret 2024, Efek Konser Taylor Swift?

“Ada aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura. Kita kehilangan bukan hanya untuk beli tiket, untuk bayar hotel, makan, transport dan sebagainya,” bebernya.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan mengapa konser-konser musisi besar dunia selalu diselenggarakan di Singapura. 

“Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi. Termasuk dukungan pemerintah dalam kemudahan akses, keamanan dan lain-lainnya,” bebernya.

Senada dengan konser Coldplay, Jokowi mengatakan bahwa Singapura bisa menggelar konser band asal Inggris itu selama enam hari. Adapun, Indonesia hanya kebagian satu hari.

“Kenapa? Saya tanya ke penyelenggara karena urusan perizinan ruwet. Padahal yang saya dengar, kualitas suara sound system waktu Coldplay itu di GBK dengan yang di sana (Singapura), bagus yang di sini,” terangnya.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.400, Sri Mulyani Ungkap Dampaknya ke Belanja Subsidi

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun internasional dapat berdampak positif bagi negara. 

Ia mencontohkan, seperti Qatar yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dengan menyelenggarakan Piala Dunia pada 2022 lalu.

“Piala Dunia Tahun 2022 di Qatar itu bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Qatar dari yang tahun sebelumnya hanya 1,5 persen melompat menjadi 4,3 persen pada saat penyelenggaraan, dan Qatar berani mengeluarkan uang untuk event itu USD220 billion,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama 

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Bibit dan Jago Ajak Curhat Keuangan untuk Tingkatkan Kesadaran Berinvestasi

Jakarta - PT Bank Jago Tbk dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) mengadakan acara talk… Read More

7 hours ago

Lewat Cara Ini, Bank Sampoerna Perkuat Literasi Keuangan Gen Z

Jakarta - PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) menggelar event literasi keuangan bertajuk “Sampoerna High… Read More

9 hours ago

32.055 Tiket Maroon 5 Live in Jakarta Ludes Terjual di Livin’ by Mandiri

Jakarta - Official Banking Partner konser Maroon 5 di Jakarta, Bank Mandiri berhasil melayani penjualan… Read More

9 hours ago

Perkuat Positioning di Pasar Motor Listrik, UNTD Luncurkan Merek Baru Avand E-Motor

Jakarta – PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), produsen sepeda dan motor listrik terus memperkuat… Read More

1 day ago

CIMB Niaga Targetkan 10 Juta Nasabah di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menargetkan pertumbuhan total jumlah nasabah sebesar… Read More

1 day ago

CIMB Niaga Apresiasi Nasabah dengan XTRA XPO 2024

Pengunjung tengah memadati acara CIMB Niaga XTRA XPO, yg digelar di Jakarta. Direktur Consumer Banking… Read More

1 day ago