Jakarta – Bank Mandiri menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa (14/3).
Dalam RUPST, pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Eka Fitria sebagai Direktur Treasury & Internasional Banking, menggantikan Panji Irawan yang telah habis masa jabatannya.
Eka Fitria sebelumnya menjabat sebagai SVP International Banking & Financial Institutions Bank Mandiri.
Sementara di jajaran komisaris, pemegang saham sepakat mengangkat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta mantan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana sebagai Komisaris Independen menggantikan Boedi Armanto.
Setelah perubahan, berikut susunan komisaris dan direksi perseroan:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama/Independen: M. Chatib Basri
- Wakil Komisaris Utama/Independen: Andrinof A. Chaniago
- Komisaris Independen: Heru Kristiyana*
- Komisaris Independen: Zainudin Amali*
- Komisaris Independen: Loeke Larasati Agoestina
- Komisaris Independen: Muliadi Rahardja
- Komisaris: Rionald Silaban
- Komisaris: Nawal Nely
- Komisaris: Arif Budimanta
- Komisaris: Faried Utomo
- Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Darmawan Junaidi
- Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Kepatuhan & SDM: Agus Dwi Handaya
- Direktur Treasury & International Banking: Eka Fitria*
- Direktur Commercial Banking: Riduan
- Direktur Jaringan & Retail Banking: Aquarius Rudianto
- Direktur Operation: Toni E.B. Subari
- Direktur Corporate Banking: Susana Indah K. Indriati
- Direktur Hubungan Kelembagaan: Rohan Hafas
- Direktur Keuangan & Strategi: Sigit Prastowo
- Direktur Information Technology: Timothy Utama
Berdasarkan laporan keuangannya, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih senilai Rp41,2 triliun di sepanjang tahun 2022. Nilai itu tumbuh 46,89% dari posisi 2021 sebesar Rp28,02 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp1.050,15 triliun menjadi Rp1.202,2 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra