Huayou Cobalt bersama UN Global Compact dan 19 organisasi mitra secara resmi meluncurkan "Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan"
Jakarta – Huayou Cobalt bersama UN Global Compact dan 19 organisasi mitra resmi meluncurkan “Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan” guna mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui kemitraan bilateral yang strategis.
Gao Baojun, Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group mengatakan, Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan China pada 2013 untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi antarnegara.
“Sejalan dengan semangat ‘Prakarsa Sabuk dan Jalan’, Huayou berprinsip bahwa di manapun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal,” ujarnya, dikutip Jumat, 30 Mei 2025.
Baca juga : BI dan BdF Perkuat Kemitraan Kebanksentralan, Ini Cakupan Kerja Samanya
Melalui kerja sama strategis dengan pemangku kepentingan, kolaborasi, serta harmonisasi kebutuhan masyarakat dengan desain proyek bisnis, pihaknya akan mengembangkan program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan. Upacara penyalaan lampu secara simbolik menandai komitmen Jaringan Aksi ini terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Mari kita bersama-sama jadikan peluncuran jaringan aksi ini sebagai momen untuk mendorong model pemberdayaan masyarakat yang partisipatif melalui kolaborasi antar mitra, keterlibatan aktif komunitas, dan dukungan pemerintah,” tandasnya.
Sebagai informasi, hadir dalam upacara peluncuran antara lain Gao Baojun, Siddharth Chatterjee (Koordinator Residen PBB di China), Gita Sabharwal (Koordinator Residen PBB di Indonesia), Y.W. Junardy (Presiden UN Global Compact Network Indonesia), Liu Meng (Perwakilan UN Global Compact di China), serta perwakilan dari berbagai organisasi inisiator Jaringan Aksi ini.
Baca juga : Prabowo Sambut Presiden Emmanuel Macron, Bahas Kerja Sama Strategis Indonesia-Prancis
Jaringan Aksi ini mengintegrasikan sumber daya pemerintah, perusahaan, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah dari China dan Indonesia.
Dalam implementasinya, inisiatif ini memiliki fokus kerja di bidang pendidikan, kesehatan, sanitasi, ketenagakerjaan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), sosial budaya, lingkungan, dan infrastruktur lokal.
Program percontohan dari inisiatif ini akan dimulai di sekitar Kawasan Industri Huayou Cobalt Indonesia untuk mengembangkan solusi mata pencarian berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More