Gagal Fit and Proper Test, Posisi Dirut Woori Finance Kembali Kosong

Gagal Fit and Proper Test, Posisi Dirut Woori Finance Kembali Kosong

Jakarta – Posisi Direktur Utama PT Woori Finance Indonesia Tbk (WFI) kembali kosong. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (IDX), perseroan mengumumkan Rhee Heon Joo, yang diangkat sebagai direktur utama pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 27 Juni 2023 lalu dinyatakan tidak lolos fit and proper test (FPT) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kekosongan posisi dirut di multifinance yang sebelumnya bernama Batavia Prosperindo Finance Indonesia (BPFI), ini sudah berlangsung cukup lama. Setelah Woori Card Co. Ltd mengakuisisi BPFI dan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada 2022 lalu, perseroan menunjuk Hyeok Jin Seo sebagai dirut, namun kemudian mengundurkan diri pada Januari 2023.

Baca juga: Masuk ke Pembiayaan Motor Listrik, Woori Finance Gandeng AIZEN Global dan SWAP

Selanjutnya, perseroan mengangkat chief financial officer (CFO), Jeong Dae Kim sebagai CEO yang baru pada RUPS Maret 2023. Kemudian pengangkatan itu dibatalkan pada RUPS Juni 2023, dan perseroan mengangkat Rhee Heon Joo, mantan eksekutif Woori Card yang sudah pensiun tahun ini sebagai CEO yang baru. Rhee Heon Joo kemudian dinyatakan tidak lolos fit and propert test dari OJK pada November 2023. Dengan begitu, kekosongan posisi dirut di multifnance ini sudah berlangsung selama setahun.

Dalam keterangan resminya, Woori Finance Indonesia mengatakan belum ada keputusan terkait rencana mengisi posisi top manajemen yang kosong tersebut. Perseroan masih menunggu keputusan dari pemegang saham pengendali, yakni Woori Card.

“Belum ada yang diputuskan,” ungkap Woori Finance Indonesia dalam keterangan resmi, dikutip Jum’at, 8 Desember 2023.

Namun, diakui ada kekhawatiran dari manajemen karena banyak investor di pasar yang mempertanyakan stabilitas manajemen perusahaan. Perseroan berharap ada kepastian terkait pejabat yang akan mengisi posisi lowong tersebut. Hal ini dinilai penting demi menjaga stabilitas kinerja Perseroan sekaligus menjaga kepercayaan investor, termasuk dari perusahaan keuangan asal Korea Selatan yang berminat investasi di Indonesia. Jangan sampai pula ada anggapan investor asing tidak memahami kondisi pasar dan regulasi di Indonesia.

Baca juga: Woori Finance Indonesia (BPFI) Tebar Dividen Rp10,37 Miliar

Dari sisi kinerja, sejak diakuisisi Woori Card, sebenarnya multifinance ini mencatatkan performa bisnis yang positif. Hingga September 2023, total asetnya mencapai Rp1,68 triliun, atau tumbuh 128,1 persen year on year (yoy). Sedangkan dari sisi laba mengalami lonjakan 158%, atau menjadi Rp64 miliar.

Sekadar tambahan, perusahaan pembiayaan ini berfokus pada layanan keuangan untuk pembiayaan mobil, dan alat berat. Woori Finance tercatat memiliki lebih dari 1.100 orang karyawan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News