Jakarta – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) resmi bergabung menjadi bagian Holding PT Danareksa (Persero). KBI siap melakukan kolaborasi bisnis dengan anggota holding BUMN lintas sektoral ini, sesuai kompetensi bisnis masing-masing. Kompetensi yang berbeda-beda ini diyakini akan menjadi kekuatan holding Danareksa.
Direktur Utama KBI, Fajar Wibhiyadi mengatakan, dengan bergabung di Holding Danareksa, pihaknya menargetkan kinerja KBI akan terus tumbuh dan berkelanjutan. Ke depan, KBI akan berkolaborasi dengan anggota holding dengan latar belakang bisnis dan kompetensi yang berbeda-beda. Keunggulan dan kapasitas masing-masing anggota holding juga akan menjadi kekuatan holding ini. Harapannya, holding Danareksa bisa menjadi menjadi salah satu katalisator positif untuk sesama anggota, agar bisa saling mendukung dan tumbuh bersama.
“Sejalan dengan berbagai inisiasi dan inovasi yang kami jalankan, kedepan dengan menjadi bagian dari Holding Danareksa tentunya kami mentargetkan bahwa kinerja KBI akan terus tumbuh. Industri perdagangan berjangka maupun resi gudang di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Untuk tahun 2022 ini, berbagai inisiasi bisnis sudah mulai berjalan, dan ada beberapa yang tengah dalam persiapan. Inisisasi tersebut meliputi peran KBI sebagai Lembaga Kliring di Pasar Fisik Emas Digital, Lembaga Kliring di Perdagangan Aset Kripto, serta persiapan KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Karbon. Selain itu, KBI juga tengah mempersiapkan untuk berperan sebagai Central Counterparty Clearing House,” papar Fajar dalam keterangannya, Rabu, 9 Februari 2022.
Sementara, Arisudono Soerono, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) mengatakan, pembetukan holding ini bertujuan mengembangkan usaha anak perusahaan melalui value creation dengan transformasi model bisnis, sinergi, serta peningkatan kualitas SDM. Ke depan, sebagai induk usaha Danareksa akan berperan sebagai coach bagi KBI. Selain itu, Danareksa akan membuka akses ke pendanaan baik di pasar maupun kepada calon investor baru.
“KBI memiliki potensi besar untuk berkembang, dan untuk itu kami akan terus mendorong KBI untuk melakukan berbagai inisiasi dan inovasi bisnis, baik itu di sektor perdagangan berjangka komoditi, pasar fisik komoditas maupun dalam ekosistem Sistem Resi Gudang. Harapan kami, kedepan KBI akan menjadi engine of growth bagi Danareksa sebagai induk usaha,” terangnya.
Sebelum bergabung dengan holding, kinerja bisnis KBI sendiri cukup menjanjikan. Dalam 4 tahun terakhir, periode 2017 – 2020, KBI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba / Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 46,82 %. Sedangkan di tahun 2021, sampai dengan kuartal III KBI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp70,9 Milyar, meningkat 55,49% secara tahunan.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo baru saja resmi menunjuk PT Danareksa (Persero) menjadi pengelola 10 BUMN lintas sektoral Holding Danareksa. Pembentukan holding ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 7 tahun 2022, tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa.
Adapun anggota Holding lintas sektoral ini adalah PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut. (*) Ari Astriawan