FUTR Gandeng Dua Investor Tiongkok Garap Proyek PLTS 130 MW di Bali

FUTR Gandeng Dua Investor Tiongkok Garap Proyek PLTS 130 MW di Bali

Poin Penting

  • FUTR Gandeng Zhejiang Energy PV-Tech & Hype International untuk kembangkan proyek PLTS berkapasitas 130 MW di Bali
  • Proyek akan digarap bertahap dengan fokus awal pada penentuan lokasi bersama Pemda Bali, dilanjutkan pre-feasibility study dan perizinan yang ditarget rampung semester I-2026.
  • FUTR berencana membentuk anak usaha khusus untuk operasi dan pemeliharaan proyek, serta memastikan investasi sesuai Perpres No.112/2022.

Jakarta – PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menandatangani kerja sama strategis dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd dan PT Hype International untuk pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali sebesar 130 Megawatt (MW).

Direktur Utama FUTR, Tonny Agus Mulyanto, menjelaskan kerja sama tersebut melibatkan dua perusahaan besar asal Tiongkok yang dikenal memiliki kemampuan finansial kuat dan pengalaman teknologi di bidang energi terbarukan.

Tidak hanya itu, kolaborasi ini menandai langkah awal ekspansi FUTR di sektor energi terbarukan, sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission pada 2060.

“Kita menggandeng perusahaan China yang sudah berpengalaman mengerjakan dan menyelesaikan beberapa proyek. Dari sisi finansial kita disokong Zhejiang, sedangkan EPC didukung Hypec yang juga sudah punya beberapa proyek di Indonesia,” ucap Tonny dalam keterangan resmi dikutip, 22 Oktober 2025.

Baca juga: PLN Resmikan Pembangunan PLTS Terapung di Saguling, Ini Manfaatnya

Tonny menambahkan proyek PLTS tersebut akan digarap secara bertahap. Di sisi lain, FUTR saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali untuk menentukan titik-titik lokasi pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan tata rang dan potensi setempat.

“Tahap awal kami fokus dulu menentukan lokasi bersama Pemda. Setelah itu baru masuk tahap pre-feasibility study (pre-FS) dan perizinan,” imbuhnya.

la menargetkan tahapan dokumentasi, studi kelayakan, dan perizinan rampung pada semester pertama 2026, sehingga proyek dapat segera memasuki fase konstruksi.

“Tahun depan kami mulai dengan tahap dokumentasi dan perizinan. Setelah semuanya lengkap, baru masuk ke tahap groundbreaking,” ujar Tonny.

Baca juga: Lini Imaji (FUTR) Kembangkan Artificial Intelligent Data Dashboard 

Ke depannya, kata Tonny, FUTR juga akan membentuk anak usaha khusus yang diarahkan untuk menangani operasi dan pemeliharaan proyek PLTS tersebut. 

Sementara dari sisi investasi, Tony menegaskan bahwa proyek ini akan disesuaikan dengan ketentuan tarif yang diatur dalam Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan.

Ia menambahkan, FUTR optimistis proyek Bali tersebut dapat menjadi benchmark PLTS modern yang efisien dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

“Kerja sama ini diharapkan menjadi model sinergi antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok dalam mempercepat transisi energi bersih di Tanah Air,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62