Anggota Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan, Nelson Tampubolon menjelaskan, bahwa paling banyak fraud terkait dengan kredit dan pencatat. Sementara dari sisi sebaran tempat terjadinya tindak pidana perbankan paling banyak di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). (Baca juga: Fraud Perbankan Paling Banyak Terjadi di BPR)
OJK sendiri bakal terus meingkatkan fungsi pengawasan perbankan dalam meminimalisir terjadinya fraud. “Karena peran pengawas ini penting. Semakin ditingkatkan kualitas dan intensitas pengawasan semakin pelaku fraud ini lebih bisa mengendalikan diri. Jadi makin takut temuan itu bisa dilakukan pengawas lebih cepat,” tutur Nelson di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan telah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More
Jakarta - Pemerintah dinilai bisa merealisasikan target ‘ambisius’ pertumbuhan ekonomi 8 persen apabila memiliki anggaran… Read More