Anggota Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan, Nelson Tampubolon menjelaskan, bahwa paling banyak fraud terkait dengan kredit dan pencatat. Sementara dari sisi sebaran tempat terjadinya tindak pidana perbankan paling banyak di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). (Baca juga: Fraud Perbankan Paling Banyak Terjadi di BPR)
OJK sendiri bakal terus meingkatkan fungsi pengawasan perbankan dalam meminimalisir terjadinya fraud. “Karena peran pengawas ini penting. Semakin ditingkatkan kualitas dan intensitas pengawasan semakin pelaku fraud ini lebih bisa mengendalikan diri. Jadi makin takut temuan itu bisa dilakukan pengawas lebih cepat,” tutur Nelson di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (*)
Page: 1 2
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus berupaya menambah jumlah porsi nasabah… Read More
Jakarta - PT PFI Mega Life Insurance sebagai salah satu asuransi jiwa berencana akan melakukan… Read More
Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi mengadakan kerja sama dengan Kredivo terkait dengan pembayaran… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024 ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) membeberkan penyebab nilai tukar rupiah yang melemah. Hingga 15 Oktober 2024, nilai… Read More
Jakarta - PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) menargetkan pertumbuhan tahunan jumlah volume obligasi… Read More