Anggota Dewan Komisioner OJK, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan, Nelson Tampubolon menjelaskan, bahwa paling banyak fraud terkait dengan kredit dan pencatat. Sementara dari sisi sebaran tempat terjadinya tindak pidana perbankan paling banyak di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). (Baca juga: Fraud Perbankan Paling Banyak Terjadi di BPR)
OJK sendiri bakal terus meingkatkan fungsi pengawasan perbankan dalam meminimalisir terjadinya fraud. “Karena peran pengawas ini penting. Semakin ditingkatkan kualitas dan intensitas pengawasan semakin pelaku fraud ini lebih bisa mengendalikan diri. Jadi makin takut temuan itu bisa dilakukan pengawas lebih cepat,” tutur Nelson di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (*)