Jakarta–Tindak kejahatan perbankan atau fraud perbankan menjadi perhatian khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terutama di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang cukup banyak dijalankan dengan kurang baik.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon mengatakan, jumlah BPR di Indonesia memang sangat banyak mencapai 1.800 bank dibanding dengan bank umum yang cuma 118. Kemudian lokasi BPR yang tersebar dan tak jarang di pelosok daerah membuat peluang mereka melakukan fraud terbuka. (Baca juga: Modus Fraud di BPR Makin Berkembang)
“Jadi lokasi jauh dengan lokasi pengawas kita. Bisa dibilang pengawas bank umum ini karena ukurannya lebih besar bank umum kita lebih tingkat intensitas pengawasan ini lebih tinggi bank umum,” ujarnya di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (Selanjutnya : 80% penutupan BPR adalah karena fraud)
Page: 1 2
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More