Jakarta–Tindak kejahatan perbankan atau fraud perbankan menjadi perhatian khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terutama di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang cukup banyak dijalankan dengan kurang baik.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Nelson Tampubolon mengatakan, jumlah BPR di Indonesia memang sangat banyak mencapai 1.800 bank dibanding dengan bank umum yang cuma 118. Kemudian lokasi BPR yang tersebar dan tak jarang di pelosok daerah membuat peluang mereka melakukan fraud terbuka. (Baca juga: Modus Fraud di BPR Makin Berkembang)
“Jadi lokasi jauh dengan lokasi pengawas kita. Bisa dibilang pengawas bank umum ini karena ukurannya lebih besar bank umum kita lebih tingkat intensitas pengawasan ini lebih tinggi bank umum,” ujarnya di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (Selanjutnya : 80% penutupan BPR adalah karena fraud)
Page: 1 2
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More