Sementara untuk BPR, karena ukurannya lebih kecil dibanding bank umum pemeriksaannya dilakukan sekali setahun. Sehingga pengawasan tidak seintensif pengawasan bank umum. “Fraud di perbankan banyak terjadi di BPR. 80% penutupan BPR adalah karena fraud,” tukasnya. (Baca juga: Tanpa GCG, Banyak BPR Lakukan Fraud)
Namun demikian, Nelson optimis bahwa tindak pidana perbankan atau fraud akan menurun karena pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi yang dinilai menjadi kunci keberhasilan menekan fraud perbankan.
“Karena peran pengawas ini penting. Semakin ditingkatkan kualitas dan intensitas pengawasan semakin pelaku fraud ini lebih bisa mengendalikan diri. Jadi makin takut temuan itu bisa dilakukan pengawas lebih cepat,” tuturnya. (*)
(Baca juga: OJK Rilis Buku Pahami dan Hindari Fraud Perbankan)
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More