Jakarta – PT Bank Muamalat yang baru saja mendapatkan permodalan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menyiapkan beberapa strategi untuk rebound dari sisi kinerja dan pelayanannya. Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengaku akan fokus pada beberapa hal yang ia anggap sebagai pilar utama untuk mewujudkan rebound.
“Yang penting balik lagi adalah culture yang kita bangun, karena apapun yang kita bangun seperti infrastruktur, tapi ketika orangnya tidak dibangun, culture-nya tidak dibangun, itu juga akan jadi masalah,” ujarnya dalam talkshow berjudul “Babak Baru Perbankan Syariah 2022: Peran Kepemimpinan dan Strategi Jitu dalam Ekspansi Bisnis Keuangan Syariah” yang diadakan Infobank bersama Muamalat, Kamis, 20 Januari 2022.
Fokus kedua, lanjut dia, perusahaan akan berkonsentrasi pada bidang bisnis yang menjadi keunggulan Bank Muamalat. Achmad menggambarkan, hal ini ibarat seperti tim atlit Indonesia yang tengah bertanding pada kejuaraan bergengsi internasional.
“Indonesia kenapa jadi juara keempat pada saat Asian Games, karena fokusnya di pencak silat sama badminton saja. Tidak usah kita berharap mendapatkan medali emas dari renang atau bola. Kan banyak kecewanya. Itu juga kenapa waktu itu kita banyak kecewanya dengan portofolio, karena kita main segala macam,” imbuhnya.
Maka dari itu, ia katakan, ke depan Muamalat akan fokus pada sejumlah bidang saja, salah satunya layanan haji dan umrah. Namun demikian, dua fokus utama ini, tak akan bisa menopang Bank Muamalat untuk melompat jauh ke depan, bila tidak ditopang oleh teknologi.
“Fokus ketiga adalah kita ingin tampil modern, dan ini sudah mandatory sekarang. Bank yang terlambat masuk kepada teknologi digital, itu akan terpinggirkan. Kita sudah berada di putaran roda kemajuan digital itu, beberapa kali mobile banking kita dapat award, dan kita juga punya SDM yang kuat di situ,” terangnya. (*) Steven Widjaja
