Jakarta – Dalam fit and propert test Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Inarno Djajadi yang menjadi salah satu Calon Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK membeberkan sejumlah rencana strategis sebagai upaya pengembangan pasar modal.
Di hadapan Komisi XI DPR RI, Inarno memaparkan rencana strategis bertajuk “Building Trust & Optimism” memperkuat pengawasan dan market conduct dalam mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Maju. Upaya ini membutuhkan lima pilar yang sekaligus menjadi rencana pengembangan pasar modal Indonesia 2022-2027.
Pertama, kata dia, pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien. Kedua, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau.
Ketiga, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industry dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice dan market conduct. Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen. Kelima, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan eningkatan kepercayaan masyarakat.
“Perlu lima pilar tersebut dan pondasi yang kuat. Pondasinya adalah transformasi kelembagaan OJK. Di antaranya lewat peningkatan proses, peningkatan produtivitas, dan peningkatan governance. Ini juga perlu didukung sinergi kelembagaan,” terang Inarno.
Di tahun 2027, Inarno menargetkan kapitalisasi pasar modal indonesia mencapai Rp15.000 triliun, atau setara 60% PDB Indonesia. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian ditargetkan mencapai Rp25 triliun, jumlah perusahaan tercatat 1.100 perusahaan, dan jumlah investor pasar modal lebih dari 20 juta investor. (*) Ari Astriawan