Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap kemampuan pendanaan di sektor jasa keuangan konvensional.
Hendri menyatakan saat ini kemampuan suplai modal untuk UMKM hanya sebesar Rp1.900 triliun, sementara kebutuhan pembiayaan UMKM di 2026 sebesar Rp4.300 triliun. Sehingga terdapat gap Rp2.400 triliun.
“Kemampuan supply-nya ini baru Rp1.900 triliun. Nah, artinya memang ada gap yang sangat luar biasa, yang harus dipenuhi karena lembaga jasa keuangan konvensional itu belum bisa menyiapkan itu. Ada Rp2.400 triliun,” kata Hendri dalam Press Briefing Catatan Akhir Tahun IFSoc 2024 di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.
Baca juga: OJK Catat Laba Fintech Lending Tembus Rp1,9 Triliun per Oktober 2024
Baca juga: Rasio Kredit UMKM 30 Persen Terancam Gagal, Ini Langkah Kementerian UMKM
Hendri menekankan keberadaan lender atau fintech lending sangat penting mengingat besarnya credit gap kepada UMKM yang saat ini mencapai Rp2.400 triliun.
“Angka ini tentunya tidak bisa dipenuhi oleh pinjaman konvensional, melainkan membutuhkan pindar (pinjaman daring) untuk menjangkau lebih banyak UMKM yang tidak terjamah tersebut,” pungkasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas implementasi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang meningkatkan tata kelola pindar.
“Roadmap menjadi penting untuk menjaga upaya peningkatan proporsi penyaluran kepada UMKM di angka 30-40 persen sekaligus menjaga keberlanjutan industri sebagai alternative financing bagi segmen underserved,” imbuhnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk, salah satu pelopor bank digital di Tanah Air,… Read More