Jakarta–Adrian Gunadi selaku Wakil Ketua Asosiasi Fintech Indonesia berharap industri startup berbasis digital (fintech) dapat mengatasi keterbatasan akses kredit perbankan di kalangan masyarakat.
Adrian menjelaskan, kini para pelaku fintech juga telah berkerja sama dengan perbankan yaitu dengan mengkolaborasikan PT Investree Radhika Jaya dengan Bank Woori Saudara dan Bank Danamon.
“Kita lihat masih banyaknya keterbatasan hingga Rp1.000 triliun yang belum terlayani akses kredit. Kami berharap fintech layanan pinjam meminjam bisa memenuhi 30 persen pasar itu,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Fintech Indonesia, Adrian Gunadi, di Kantor Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Jumat, 24 Maret 2017.
Ia menjelaskan, asosiasi saat ini memang sedang menggencarkan kolaborasi antara industri perbankan dan para usaha rintisan fintech, terutama yang bergerak di bidang kegiatan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi atau peer-to-peer lending. Adrian juga menyebutkan, pentingnya komunikasi para pelaku usaha fintech dengan regulator untuk mengarahkan pertumbuhan industri yang berkelanjutan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More