Ilustrasi: Industri fintech di Tanah Air/istimewa
Jakarta – Co-Founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi menilai, saat ini tantangan financial technology (fintech) yang paling utama adalah financial gap di Indonesia. Pada Desember 2021, financial gap tanah air masih berada di Rp1.500 triliun.
“Ada beberapa hal yang menyebabkan financial gap tersebut, antara lain edukasi dan literasi yang masih minim pada masyarakat tentang fintech, tingginya pinjol ilegal yang beredar di tengah masyarakat dan infrastruktur teknologi atau penetrasi teknologi di tengah masyarakat dan pelaku UMKM yang masih perlu ditingkatkan,” kata Adrian secara virtual, Selasa, 22 Februari 2022.
Ia menambahkan, tren fintech 2022 adalah kerjasama antara perusahaan dengan perusahaan fintech yang menghasilkan embedded finance, pengawasan yang lebih ketat serta fintech akan fokus branding sebagai data organization.
Sebagai informasi, Per Desember 2021, kinerja fintech lending tercatat sebagai berikut; Lender 809 ribu entitas dan individu, borrower 73,24 borrower entitas dan individu, dan agregat pinjaman Rp283,94 triliun. (*) Ayu Utami
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More