Figur yang Merakyat Masih jadi Pilihan Masyarakat di Pilpres 2024

Figur yang Merakyat Masih jadi Pilihan Masyarakat di Pilpres 2024

Jakarta – Kriteria figur tegas dan merakyat menjadi preferensi utama publik dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres). Calon yang memiliki kriteria tersebut punya peluang besar untuk terpilih menjadi Pilpres.

Hal ini sudah terbukti di Pilpres pada periode-periode sebelumnya yang menunjukkan bahwa Capres yang memiliki figur tersebut yang akan dipilih oleh masyarakat. Pasalnya, masyarakat Indonesia lebih senang dengan karakter Presiden yang lebih merakyat.

Kondisi demikian tentu menjadi perhatian penting bagi para Capres di Pemilu 2024 agar bisa merangkul dan mengajak masyarakat. Selama ini, langkah tersebut dianggap efektif untuk memuluskan niat para kandidat Capres menjadi Presiden. Apalagi, masyarakat saat ini sudah bisa melek dan teredukasi dalam memilih Calon Presiden.

Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Menurutnya, publik atau masyarakat cenderung lebih suka dengan sosok Presiden yang dekat dengan rakyat, sederhana, dan gemar blusukan. Karakter seperti itu dinilai lebih mengena dalam benak publik.

“Publik lebih suka dan tertarik dengan sosok yang kelihatan dekat dengan rakyat, blusukan, tampilan sederhana, apa adanya, dan lainnya,” ujar Adi seperti dikutip Jumat, 26 Agustus 2022.

Saat ini, kandidat Capres yang sudah mengemuka ditengah-tengah masyarakat adalah Airlangga Hartarto. Airlangga belum lama ini diusung oleh Partai Golkar untuk maju menjadi Capres. Golkar yang sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga didukung oleh anggota KIB lainnya yakni PPP dan PAN.

Adi menilai, kinerja Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam menangani perekonomi di Indonesia seharusnya berdampak pada elektabilitas dan popularitasnya. Kinerja perekonomian Indonesia dinilai bagus dengan berhasil menjaga inflasi Indonesia pada 4,94% per Juli 2022. Meski, angka itu diprediksi melesat naik jika kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi kenyataan.

Sayangnya lanjut Adi, publik tidak terlalu peduli dengan seberapa bagus kinerja seorang menteri yang potensial maju menjadi capres pada Pilpres 2024. “Problemnya, publik tak terlampau peduli dengan kinerja sosok yang dinilai potensial maju 2024,” ungkapnya.

Di sisi lain, berdasarkan hasil sebuah lembaga survei menyatakan bahwa Airlangga Hartarto adalah figur yang paling dipilih melanjutkan program Presiden Jokowi, dinilai sebagai suara rakyat. Rekam jejak Ketua Umum Partai Golkar juga dinilai cemerlang baik dalam kapasitasnya di eksekutif maupun kepartaian.

“Kita selama ini lihat Pak Airlangga bukan menteri yang kontroversial, tidak pernah ditegur presiden, dan sebagai Ketum bisa memisahkan dimana dia sebagai menteri, eksekutif dan saat jadi Ketum,” tambah Dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin.

Dengan dipilihnya Airlangga sebagai penerus Jokowi, maka program-program yang berjalan selama ini akan berkelanjutan. “Harus ada upaya pembangunan yang berkelanjutan, apa yang sudah dirancang jangan berhenti ditengah jalan, malah mubazir nanti tenaga dan biaya yang sudah dikeluarkan,” jelasnya.

Kapasitas Airlangga sebagai Menko bidang Perekonomian, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), sangat strategis menyentuh bidang ekonomi dan juga hajat hidup orang banyak. Kini, sebagai pilihan masyarakat Airlangga harus terus membuktikan bahwa dirinya berkompeten.

“Dituntut konsistensi Pak Airlangga untuk terus bekerja, lebih menunjukkan kinerjanya. Dia harus menunjukkan kinerjanya konsisten dan memang fokusnya lebih kepada pembangunan yang berkelanjutan,” paparnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News