Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (15/12) diperkirakan berpeluang melemah, menyusul keputusan Bank Sentral AS (The Fed) yang menaikkan suku bunganya 25 basis points (bps) ke 0,5%-0,75%
Demikian pernyataan tersebut disampaikan Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016. Menurutnya, tren penguatan rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir, berpeluang terhenti sementara, melihat penguatan tajam dollar index.
“Pelemahan juga diperkirakan terjadi di berbagai kelas aset berdenominasi rupiah. Dolar diperkirakan menguat tajam di pasar Asia hari ini,” ujar Rangga.
Dia mengungkapkan, depresiasi rupiah berpeluang akan bertahan beberapa saat ke depan, sebelum akhirnya normalisasi pembentuk tren utama rupiah terkait dengan pengumuman neraca perdagangan yang akan diumumkan hari ini, yang diperkirakan bakal membesar surplusnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT Ruby Karya Sejahtera, perusahaan joint venture antara Astra Land Indonesia (ALI) dan… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,1 persen secara… Read More
Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap terjaga hingga triwulan III… Read More
Jakarta - Dalam memperingati Hari Asuransi setiap tanggal 18 Oktober, Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kembali… Read More
Jakarta – Militer Israel mengeklaim telah membunuh pemimpin politik dan militer Hamas Yahya Sinwar di… Read More
Jakarta - Kampanye pemilu AS telah memasuki minggu-minggu terakhir. Para pemilih bakal menuju tempat pemungutan… Read More