Medan–Kegiatan ekspor-impor Indonesia mengalami peningkatan di semester I-2017. Hal ini diyakini oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank akan berlanjut hingga akhir 2017.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Susiwijono Moegiarso mengatakan, perlambatan ekspor Indonesia yang terjadi sepanjang 2014-2016 kini mulai membaik hal itu ditandai dengan pertumbuhan pembiayaan ekspor yang naik sebesar 14,03 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Tahun ini mulai ada rebound dari komoditas, sehingga baru pertama kai kuartal ini kota tumbuh (yoy) secara postif. Semester kedua kita juga optimis tumbuh,” jelas Susiwijono di sela jumpa pers di Adi Mulia Hotel, Medan dalam rangka peringatan Sewindu usia Indonesia Eximbank, Jumat, 11 Agustus 2017.
Baca juga: Eximbank Dorong Pembiayaan UKM Ekspor Baru
Indonesia Eximbank, lanjut Susiwijono berkomitmen untuk mengoptimalkan perannya memfasilitasi ekspor impor Indonesia dengan terus membuat terobosan dalam pengembangan produk guna memenuhi kebutuhan eksportir.
Eximbank saat ini juga fokus untuk mendorong eksportir baik UKM maupun industri untuk menggarap pasar negara ‘nontraditional’ selama ini.
“Dulu perlambatan terjadi karena pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama kita seperti China dan Jepang melambat. Kita optimis (2017) karena fundamental ekonomi bagus, karena kini menyasar juga mitra dagang baru non-traditional market, seperti Asia Selatan, dan Afrika, kesana kebanyakan melalui pembiayaan ekspor CPO, mining, perkebunan di luar tekstil, dan karet,” tambah Susiwijono. (*) Akhmad Dhani