Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) melihat di era suku bunga tinggi saat ini tentunya menjadi sebuah tantangan ke depan.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan bahwa melalui kebijakan-kebijakan yang baik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan suku bunga, di tahun depan likuiditas perusahaan mampu dijaga.
“Alhamdulillah walaupun suku bunga saat ini naik rasanya kita masih bisa sama sama merasakan bahwa likuiditas cair dan ada di pasar dan itu juga dibantu oleh OJK maupun dari BI serta tentunya LPS juga,” ucap Yuddy dalam Press Conference LPS Banking Award 2022 dikutip 30 November 2022.
Tidak hanya itu, bank bjb juga dinilai telah mendukung dan berperan aktif dalam memajukan industri keuangan dalam mendorong perekonomian nasional, juga upaya untuk memberikan inklusifitas dan literasi keuangan di Indonesia.
Komitmen tersebut dituangkan dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dibagi menjadi berbagai program sosial dan kemanusiaan, diantaranya terkait dengan kegiatan pendidikan, lingkungan hidup hingga kesehatan.
Melalui hal tersebut bank bjb berhasil meraih gelar Bank Teraktif dalam Kegiatan CSR kelompok BPD dan kategori Bank Teraktif dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Kelompok BPD pada LPS Banking Award 2022 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Adapun, per kuartal III-2022 bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 23,3% secara tahunan dan kredit bank bjb juga meningkat sebesar 12% menjadi Rp113,4 triliun, serta mampu menjaga non performing loan (NPL) di level 1,1%.
Kemudian, untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp116,3 triliun dengan didukung pertumbuhan dana murah. Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 6,9% secara tahunan menjadi Rp170,2 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra