Manado – Perkembangan sistem pembayaran di era digital yang tanpa batas (boarderless) terjadi sangat cepat dan canggih, seiring dengan semakin kompleksnya tantangan yang menyertainya.
“Untuk itu dalam ekosistem yang tanpa batas, kita harus memastikan sistem pembayaran berjalan seamless dan tetap terjaga trust,” ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.
Destry menyampaikan hal itu saat memberikan keynote speech pada acara Members Meeting ATM Bersama 2025 yang diselenggarakan PT Artajada Pembayaran Elektronis kolaborasi dengan Infobank Media Group di Manado, Jumat, 19 September 2015.
Destry mengaku merasa harus datang ke acara Mwmbers Meeting ATM Bersama yang mengambil tema “Boderless Connectivity: Strengthening Trust in Digital Transaction” itu.
Baca juga: Destry Damayanti: Digitalisasi Sistem Pembayaran Jadi Game Changer Perekonomian
“Acara ini penting karena sistem pembayaran digital adalah keniscayaan, tetapi juga harus dijaga bersama,” ungkapnya.
Menurut Destry, semua pihak terkait harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem yang semakin luas, dapat diterima, dan memiliki kepercayaan yang kuat. “Semua pihak harus mengutamakan sinergi,” tegasnya.
Dengan tantangan yang semakin banyak, boarderless, dan connectivity, hal ini bukan hanya terkait soal bank yang harus bisa dipercaya. Sebab, dengan tiga regulator, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta dengan sistem yang makin canggih, bank tentu bisa dipercaya.
“Ini artinya, kalau pengawasan bank tidak cukup dengan SPGB (Sistem Pengawasan Bank), tapi harus dilihat ekosistem keseluruhan. Bank dapatkan serangan, hacker, dan sebagainya, mungkin tidak, tapi mungkin melalui mitranya,” jelasnya.
Baca juga: Transaksi Digital Naik 4 Kali Lipat, BI Tegaskan Pentingnya Keamanan Sistem Pembayaran
Untuk itu, menurut Destry, semua harus berkolaborasi. Tidak bisa bank menghadapi tantangan tersebut sendiri, tapi harus kuat ekosistemnya agar bisa terproteksi.
“Kemampuan mengelola risiko belum sama antara mitra atau merchant. Inovasi boleh, tapi harus dipikirkan risiko. Perluasan boleh, tapi harus dipikirkan mitigasi risiko, agar tidak kena semua,” ujarnya. (*) DW
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More