Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral terus mendukung pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi. Untuk itu, pihaknya menyusun kebijakan-kebijakan yang condong memulihkan perekonomian agar bisa tumbuh kembali.
Perry mengungkapkan salah satunya adalah dengan mempertahankan kebijakan makroprudensial yang longgar. BI dan regulator yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus bersinergi agar penyaluran kredit ke sektor rill bisa semakin cepat.
“Suku bunga rendah 3,5% akan dipertahankan sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi, empat kebijakan BI tetap pro growth” ujar Perry secara virtual, 2 Desember 2021.
Kedua, bank sentral juga mendukung digitalisasi sistem pembayaran nasional. Hal ini sudah diwujudkan melalui penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), BI Fast Payment (BI-FAST), dan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).
BI juga akan melakukan pendalaman pasar uang dan pasar valas. Untuk itu, bank sentral akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan dalam forum pendalaman sektor keuangan.
Terakhir, Perry mengungkapkan BI akan mendorong sektor UMKM dan keuangan syariah. Kedua sektor ini memiliki peluang yang besar untuk berkembang yang akan berpengaruh pada pemulihan ekonomi.
“Prospek ekonomi akan lebih baik, menuju ke arah pemulihan. Tahun ini sudah lebih baik dan tahun depan akan lebih baik lagi,” ucapnya. (*)
Editor: Rezkiana Np