Jakarta – Bos Twitter dan Tesla, Elon Musk membuka peluang untuk mengakuisisi Silicon Valley Bank (SVB) yang dinyatakan kolaps pada Jumat, 10 Maret 2023. Keruntuhan SVB tersebut membuat banyak kalangan di sektor keuangan merasa cemas dan khawatir terhadap dampak lanjutan yang mungkin terjadi.
Menukil Dailymail, Selasa, 14 Maret 2023, Elon Musk menyatakan minatnya untuk menyelamatkan SVB dan berniat mengubahnya menjadi bank digital. “Saya terbuka untuk gagasan itu,” ucap Elon Musk.
Pengguna Twitter lainnya mendukung ide Elon Musk. “Saya pikir Twitter harus membeli SVB dan menjadi bank digital,” cuit salah seorang pendiri dan CEO Razer Min-Liang Tan.
Diberitakan sebelumnya, tumbangnya SVB bermula pada saat Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga tahun lalu dalam menekan laju inflasi.
Hal tersebut justru menyebabkan naiknya biaya pinjaman hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan pihak SVB.
Suku bunga tinggi juga menurunkan nilai obligasi jangka panjang SVB dan bank lain selama era suku bunga rendah dan mendekati nol.
Portofolio obligasi SVB senilai US$21 miliar menghasilkan rata-rata 1,79%, imbal hasil Treasury 10 tahun saat ini adalah sekitar 3,9%.
Baca juga: Silicon Valley Bank Tumbang, Dana Nasabah Nyangkut Rp2.712 T
Di saat bersamaan, modal ventura pun juga membuat orang takut dan menyebabkan penarikan dana besar-besaran yang dipegang SVB oleh masyarakat.
Sejumlah analis pun memperkirakan sektor perbankan bakal menghadapi berbagai masalah karena menimbulkan berbagai kekhawatiran di sektor-sektor keuangan tersebut.
Kolapsnya SVB juga berdampak signifikan pada ratusan startup. Mereka menghadapi krisis pendanaan yang serius jika pencarian pembeli untuk SVB belum juga menemui titik terang.
Pasalnya, SVB merupakan tumpuan bagi startup yang menyimpan uang tunai untuk operasional perusahaan. Dana mereka terkunci ketika bank dinyatakan dibekukan. Kebutuhan startup untuk membayar payroll adalah salah satu yang digaungkan di seluruh ekosistem modal ventura.
Salah satunya startup kesehatan Flow Health yang menggunakan layanan HR dan payroll dari Rippling. Mereka mempercayakan akunnya pada SVB sebagai penyedia payroll. Dengan kata lain, semua startup yang menggunakan jasa Rippling akan turut terkena dampak.(*)